Rabu, 16 Oktober 2024

KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TIDAK LANGSUNG

 1. KALIMAT LANGSUNG

      Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh seseorang. 

Ciri-ciri dari kalimat langsung antara lain:

a. Menggunakan tanda petik dua (".....")

b. Sebelum tanda petik dia, dipisahkan dengan tanda koma (,)

c. Huruf pertama di awal petikan menggunakan huruf kapital

Contoh kalimat langsung

1) "khafi adalah anak yang paling baik di kelas," kata Tria.

2) Adikku yang berusia enam tahun berseru, " Asyik banget menjelajah hutan!"

3) "Semua orang mematuhi perintah ibu untuk tidak mengambil ikan di area taman nasional," tambah Pak Safei.

4) Lani berkata, "Kunang-kunang di hutan ini cantik sekali."

2. KALIMAT TIDAK LANGSUNG

     Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang diulang kembali oleh orang lain atau tidak langsung diucapkan oleh pembicara.

Ciri-ciri kalimat tidak langsung antara lain:

a. Tidak menggunakan tanda petik dua.

b. Menggunakan kata hubung bahwa, agar, untuk, dan untuk pertanyaan menggunakan kata apakah serta mengenai.


Contoh kalimat tidak langsung:

1) Tria mengatakan bahwa Khafi adalah anak yang paling baik di kelas.

2)Adiknya yang berusia enam tahun menyerukan bahwa asyik banget menjelajah hutan.

PRINSIP PRINSIP SENI RUPA

 Beberapa prinsip seni rupa antara lain:

1. Prinsip kesatuan

     Prinsip kesatuan adalah perpaduan hubungan antara semua unsur yang ada di dalam seni rupa.

2. Prinsip keseimbangan

     Keseimbangan dalam seni rupa dapat diciptakan dengan cara menjaga kesimetrisan berbagai macam gambar yang ada. 

3. Prinsip irama

     Irama diciptakan dari adanya pengulangan unsur yang dilakukan secara teratur dan bisa terjadi pada suatu karya seni yang dilakukan pengaturan terhadap unsur garis, raut, warna, tekstur, dan gela terang secara berulang-ulang.

4.  Prinsip penekanan
      Prinsip penekanan atau emphasis bisa dibilang sebagai point of interest dalam suaty karya seni rupa.

5. Prinsip proporsi

    Kontras merupakan suatu perbedaan yang begitu mencolok dari dua atau lebih unsur yang berbeda.  Sebagai contoh adalah titik putih dengan objek hitam, lalu bisa juga tekstur kain dengan tekstur logam.

6. Prinsip kejelasan

     Prinsip kejelasan merupakan suatu prinsip atau taraf kenudahan suatu karya agar bisa dimengerti.

Senin, 14 Oktober 2024

ESAI TENTANG PENTINGNYA PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK

 TAKE HOME UJIAN AKHIR SEMESTER PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

MEMBUAT ESAI TENTANG PENTINGNYA PERAN ORANG TUA 

DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK



Mata Kuliah     : Pendidikan Budi Pekerti

Kode Mata Kuliah: KPD612313 

Semester     : VI (Enam)/Genap A

 Jumlah SKS     : 2 (Dua) SKSD

DosenPengampu: 1. Drs. Muncarno, M. Pd

          2. Ika Wulandari, UT. M. Pd



Disusun oleh

Nabila Ayu 1613053050












PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019




Tema : Mengapa Kita Perlu Budi Pekerti?

Sub tema : Peran Orang tua dalam Membentuk Karakter Anak



“Pentingnya Peran Orang Tua dalam Membentuk Karakter Anak”



Setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Hal ini pun dapat terjadi pada mereka yang berasal dari satu keturunan yang sama. Perbedaan ini terjadi karena dilatarbelakangi oleh faktor lingkungan dimana anak tersebut tumbuh dan berkembang, khususnya lingkungan keluarga. Anggota keluarga yang memegang peran terpenting dalam pembentukan karakter seorang anak adalah orang tua, yaitu ayah dan ibu. Baik dan buruknya karakter yang dimiliki oleh seorang anak sangat ditentukan dari bagaimana pola asuh yang digunakan orang tuanya. 


Abdul Majid (dalam Ginanjar, 2013: 233) mengemukakan bahwa karakter adalah sifat, watak, tabiat, budi pekerti atau akhlak yang dimiliki oleh seseorang yang merupakan ciri khas yang dapat membedakan perilaku, tindakan dan perbuatan antara satu dengan lainnya. Baik dan buruknya karakter yang dimiliki seseorang merupakan cerminan dari bagaimana cara orang tua mengasuhnya. Anak merupakan poduk dari orang tua. Anak yang memiliki karakter baik tentu akan membuat mereka mudah bersosialiasi dengan orang lain, begitu pun sebaliknya anak yang memiliki karakter yang kurang baik tentu ia akan sulit bersosialisasi dengan orang lain.


Setiap anak yang dilahirkan ke dunia belum mengerti tentang moral, sehingga belum mengerti arti baik dan buruk. Sudah menjadi kewajiban bagi orang tua untuk menjaga dan mengajarkan kepada anak- anak mereka mengenai makna dari kehidupan ini. Bukan hanya pengetahuan saja, melainkan orang tua juga harus membekali anaknya tentang sikap dan keterampilan sebagai bekal untuk menjadi manusia yang beradab. 

Pada umumunya anak akan meniru segala tabiat yang dilakukan oleh orang tuanya. Melalui kegiatan meniru inilah anak akan belajar tentang baik dan buruknya suatu perbuatan di lingkungan dimana ia berada, khususnya lingkungan keluarga. Setiap keluarga tentu memiliki pola asuh yang berbeda antara keluarga satu dengan lainnya, begitupun pola asuh yang diberikan oleh pihak ayah tak jarang bertentangan dengan pola asuh yang diberikan oleh pihak ibu dari anak tersebut.


Menurut Jamal Ma’mur Asmani (dalam Hasanah, 2017: 371), orang tua merupakan sosok yang semestinya paling mengetahui dan bertanggung jawab atas potensi anak. Pada umumnya orang tua akan mendampingi anaknya sejak lahir hingga tumbuh, dan berkembang baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, orang tua dapat dikatakan sebagai pendidik utama yang sangat berperan penting dalam membentuk karakter anak sejak dini, baik dalam bidang kognitif, nilai maupun moral.


Menurut Ginanjar (2013: 230), secara psikologis anak memerlukan figur ayah dan figur ibu secara komplementatif bagi pengembangan karakternya. Ayah dan ibu yang menjalankan peran pengasuhan dan pendidikan secara optimal ternyata sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan karakter anak. Dalam proses pendidikan dan pengasuhan oleh orang tua sangat dibutuhkan rasa empati dan kasih sayang. Hal ini bertujuan untuk membentuk rasa kedekatan dalam hubungan antara orang tua dan anak.


Menurut Julianto (dalam Hasanah, 2017: 372), ada tiga keperluan dasar anak yang harus dipenuhi, yaitu maternal bonding, rasa aman, dan stimulasi fisik dan mental. Maternal bonding (kelekatan psikologis dengan ibunya) merupakan dasar penting dalam pembentukan karakter anak, karena aspek ini berperan dalam pembentukan dasar kepercayaan kepada orang lain (trust) pada diri anak. Pada hakikatnya seorang ibu memiliki perasaan yang begitu besar sehingga ia akan mudah untuk berempati dan memiliki kedekatan dengan anaknya. 

Orang tua sudah selayaknya memberikan rasa aman kepada anaknya, karena aspek ini berperan penting dalam pembentukan karakter anak yang percaya diri dan pemberani. Menurut pakar pendidikan anak (dalam Hasanah, 2017: 372), seorang ibu yang sangat perhatian (yang diukur dari seringnya ibu melihat mata anaknya, mengelus, menggendong, dan berbicara kepada anaknya) terhadap anaknya yang berusia di bawah enam bulan akan mempengaruhi sikap bayinya sehingga menjadi anak yang gembira, antusias mengeksplorasi lingkungannya, dan menjadikannya anak yang kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian stimulasi baik secara fisik maupun mental sangat berpengaruh dalam pembentukkan karakter anak, baik dilakukan oleh ayah maupun ibu dari anak tersebut.


Menurut Gunadi (dalam Sari, 2016: 2) ada tiga peran utama yang dapat dilakukan ayah dan ibu dalam mengembangkan karakter anak. Pertama, berkewajiban menciptakan suasana yang hangat dan tenteram. Dengan adanya hal ini tentu dapat menjadi faktor pembentuk keluarga harmonis yang indah. Kedua, menjadi panutan yang positif bagi anak, sebab anak belajar terbanyak dari apa yang dilihatnya, bukan dari apa yang didengarnya. Anak akan meniru segala tabiat orang tuanya, maka tak jarang orang bilang bahwa anak merupakan cerminan dari orang tuanya. Ketiga, mendidik anak, artinya mengajarkan karakter yang baik dan mendisiplinkan anak agar berperilaku sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Peran ini terbagi menjadi dua sifat yaitu pencegahan (preventif) dan teguran. Pencegahan bisa berupa nasihat kepada anak-anaknya mengenai tabiat baik yang harus dilakukan dan tabiat buruk yang tidak boleh dilakukan. Contoh dari peran preventif yaitu dengan memberikan petuah bahwa dalam bersosialisasi dengan orang lain haruslah dengan ramah, sopan, dan menggunakan suara yang lemah lembut. Sedangkan, teguran merupakan tindakan yang dapat diberikan kepada anak yang telah melanggar nilai dan norma yang berlaku. Teguran yang diberikan haruslah mengandung unsur edukatif dan ramah anak, sehingga tidak ada unsur kekerasan di dalamnya. Contohnya yaitu ketika anak ketahuan berbohong maka orang tua harus menegur anak tersebut agar tidak mengulangi perbuatan yang sama.

Kurniawan (dalam Sari, 2016: 2) menjelaskan beberapa penanaman nilai-nilai karakter di lingkungan keluarga yaitu, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, dan mandiri. Optimalisasi peran orang tua dalam pembentukan karakter anak diharapkan mampu mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku yang baik di kehidupan sehari-hari dan hasilnya dapat dilihat secara nyata. Pembentukkan karakter dalam diri anak dapat dilakukan melalui kegiatan pembiasaan dan keteladanan.


Menurut Petranto (dalam Adawiah, 2017: 34) pola asuh orang tua merupakan pola perilaku yang diterapkan pada anak yang bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Hubungan interaksi secara terus menerus inilah yang kemudian menjadi kebiasaan dan mampu membentuk serta mengembangkan karakter anak. Begitu intensnya anak berkomunikasi dengan orang tua yang dilakukan sejak dini secara tidak langsung telah membuat orang tua mentransfer karakter yang dimilikinya kepada anaknya melalui kegiatan meniru. 


Menurut Baumrind (dalam Jannah, 2012: 1) ada empat macam bentuk pola asuh yang diterapkan oleh masing-masing orang tua, bentuk-bentuk pola asuh itu adalah, pola asuh otoriter, pola asuh demokrasi, pola asuh penelantaran dan pola asuh permisif. Berdasarkan analisis di lingkungan penulis, ke empat bentuk pola asuh yang biasa digunakan oleh orang tua memiliki ciri khasnya masing-masing. 


Pola asuh otoriter merupakan jenis pola asuh yang tergolong tegas dan keras. Pada umumnya orang tua yang memiliki pola asuh otoriter akan cenderung membangun karakter anak yang keras, pembangkang, dan berkepribadian tertutup. Pola asuh demokrasi merupakan jenis pola asuh dimana orang tua melibatkan anak dalam mengambil keputusan dengan jalan musyawarah. Anak yang dibesarkan di lingkungan orang tua demokrasi akan memiliki karakter yang ramah, terbuka, dan fleksibel. 



Pola asuh penelantaran merupakan pola asuh tanpa rasa kepedulian sama sekali dari orang tua, sehingga anak cenderung dibiarkan begitu saja tanpa ada campur tangan dari orang tua di dalamnya. Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang memiliki pola asuh penelantaran cenderung memiliki karakter yang bebas bahkan terlalu bebas dan anak cenderung akan mencari perhatian di luar, bahkan tak jarang anak tersebut bisa tersesat dalam jurang kenakalan remaja akibat sikap masa bodoh dari orang tua. Menurut Shapiro (Jannah, 2012: 6) orang tua permisif berusaha menerima dan mendidik anaknya sebaik mungkin tapi cenderung sangat pasif ketika sampai pada masalah penetapan batas-batas atau menanggapi ketidakpatuhan. Pola asuh permisif ini akan membentuk karakter anak yang bebas namun tidak sebebas pola asuh penelantaran.


Menurut Edward (dalam Budiman dkk, 2015:197), pola asuh orang tua dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya pendidikan orang tua, lingkungan, dan budaya. Orang tua dengan latar belakang pendidikan tinggi umumnya menggunakan pola asuh lebih ramah anak dibandingkan orang tua dengan pendidikan rendah. Begitupun dengan lingkungan tempat tinggal orang tua, tinggal  di rumah  lingkungan dekat masjid tentu akan mengajak anaknya rajin pergi ke masjid, sedangkan lingkungan pasar akan membentuk orang tua dengan pola asuh kehidupan pasar yang keras. Faktor lainnya yaitu budaya yang dianut orang tua, orang tua berbudaya batak yang cenderung keras tentu akan berbeda pola asuhnya dengan orang tua berbudaya jawa yang cenderung lembut. 


Samsuri (dalam Priyanto dkk, 2016: 3) menuliskan bahwa pendidikan karakter secara masif di jalur pendidikan formal tidak menjamin keberhasilan tujuan nasional pembentukan karakter ideal warga negara. Gerakan masif pendidikan karakter bisa berhasil jika didukung oleh kesadaran konstribusi lingkungan keluarga. Ketika keluarga khususnya orang tua mampu menjalankan perannya secara optimal sehingga anak-anaknya memiliki karakter yang baik, maka dapat dikatakan bahwa keluarga tersebut telah berhasil mencetak warga negara dengan karakter yang ideal.

Jadi, orang tua memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak. Faktor yang menunjang keberhasilan orang tua dalam penanaman nilai-nilai kebajikan dan pembentukan karakter pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya. Betapa besarnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap keberhasilan pembentukan karakter anak di lingkungan keluarga. Untuk itu, orang tua perlu cermat memilih pola asuh yang tepat bagi anak-anak agar bisa berpengaruh positif terhadap pembentukan karakternya.





























DAFTAR PUSTAKA


Adawiah. 2017. Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya terhadap Pendidikan 

Anak. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Vol 7 (1) , 34.

Budiman dkk. 2015. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan 

Anak Usia Dini. IRWNS , 197.

Ginanjar. 2013. Keseimbangan Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter 

Anak. Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 02 , 230-241.

Hasanah. 2017. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini 

melalui Ranah Afektif. Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 Vol. 1(1) , 371-372.

Jannah. 2012. Bentuk Pola Asuh Orang Tua dalam Menanamkan Perilaku Moral 

pada Anak Usia di Kecamatan Ampek Angkek. Jurnal Pesona Paud, 

Vol I (1), 1,6.

Priyanto dkk. 2016. Upaya Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Kebangsaan 

Anak Usia Dini melalui Cara Memilih Produk. Jurnal Civics Vol. (1), 3.

Sari. 2016. Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak di Kota 

Padang. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

CONTOH SOAL GEOGRAFI KELAS X SMA

1.orang yang pertama memperkenalkan istilah geografi adalah...
A. Strabo
B. Eratosthenes
C. Prof.  Bintarto
D. Preston E.  James
E. F.  Debenham

Pembahasan: kata geografi berasal dari bahasa Yunani,  yaitu geo dan graphein.  Geo artinya bumi sedangkan graohein artinya tulisan.  Secara umum geografi artinya tulisan tentang bumi.  Istilah geografi pertama kali dikenalkan oleh Eratosthenes dengan nama geographica.

2. Contoh lingkungan fisik adalah...
A.  Manusia
B.  Hewan
C. Tumbuhan
D.  Budaya
E.  Iklim

Pembahasan: studi georafi dibagi menjadi dua,  yaitu geografi sistematik( geografi ortodoks)  dan geografi terpadu(geografi terintegrasi).
Karena iklim termasuk klimatologi maka jawabannya adalah iklim.

3. Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala dipermukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun menyangkut mskhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan,  kelingkungan,  dan regional untuk kepentingan program,  proses, dan keberhasilan pembangunan.  Pengertian tersebut dikemukakan oleh...
A.  Preston E.  James
B. Strabo
C. James Fairgrive
D. Prof. Bintarto
E.  F. Debenham

Pembahasan:
Preston E james mengatakan bahwa geografi dapat dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan yang selalu dimulai dari keadaan permukaan bumi,  kemudian beralih pada studinya masing-masing.
Strabo mengatakan bahwa geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakteristik tertentu, dan hubungan antarwilayah secara keseluruhan.
James fairgrive mengatakan bahwa geografi memiliki nilai edukatif  yang dapat mendidik manusia untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan di dunia.
Menurut bintarto geografi mempelajari  hubungan kausal gejala-gejala dipermukaan bumi,  baik yang bersifat fisik maupun menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan,  dan regional untuk kepentingan program, proses,  dam keberhasilan pembangunan.
Frank debenham berpendapat bahwa tugas ahli geografi meliputi: mengadakan penafsiran terhadap persebaran fakta, menemukan hubungan antara kehidupan  manusia  dan lingkungan fisik  serta menjelaskan interaksi antara kekuatan manusia dan alam.

4. Sebuah sistem yang mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh disebut...
A.  Atmosfer
B.  Biosfer
C.  Litosfer
D.  Geosfer
E.  Antroposfer

Pembahasan : objek studi material geografi  meliputi,
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi yang terdiri atas bermacam-macam gas dan uap air.
Biosfer adalah sistem kehidupan yang paling besar yang merupakan gabungan ekosistem di bumi yang mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.
Litosfer adalah lapisan kerak bumi, terletak antata permukaan bumi sampai kedalaman 1000km. Bagian padat dari litosfer dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu batuan,sedimen, dan tanah.  Merupakan tempat makhluk hidup berada,  terutama manusia yang tinggal dipermukaan bumi.
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada dipermukaan  bumi , di dalam bumi, dan di udara . Meliputi laut, sungai, danau, rawa dan air tanah.
Geosfer adalah lapisan yang ada di bumi baik yang terdapat di permukaan bumi maupun yang di dalam permukaan bumi.
Antroposfer adalah lingkungan  dan kehidupannya di permukaan bumi.

5. Ilmu yang mempelajari berbagai bentuk gejala mengenai air di atmosfer,  di permukaan bumi, dan di bawah tanah disebut...
A.  Hidrologi
B.  Geomorfologi
C.  Oseanografi
D.  Kartografi
E.  Meteorologi

Pembahasan :
Hidrologi mengkaji tentang air bumi, meliputi terjadinya, sirkulasinya, distribusinya, bentuknya serta sifat  fisik dan kimia.
Geomorfologi mengkaji tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan penafsirannya tentang proses terbentuknya.
Oseanografi mengkaji tentang lautan antara lain sifat air laut,  gerakan air laut dan pasang surut air laut.
Kartografi mengkaji tentang peta, meliputi pembuatan, jenis, hingga pemanfaatannya.
Meteorologi mengkaji tentang atmosfer antara lain ciri-ciri fisik dan kimianya, tekanan, suhu udara, angin dan perawanan.


6. Manfaat ilmu geografi  dalam aspek industri adalah menentukan...
A.  Kualitas bahan bakar industri
B.  Lokasi industri
C. Jumkah industri
D.  Besarnya industri
E.  Hasil industri

Pembahasan: tinjauan geografi bermanfaat dalam bidang industri dalam rangka mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata,  lokasi industri sebaiknya diarahkan kedaerah yang masih jarang penduduknya.

7. Untuk menjelaskan suatu gejala geografi terlebih dahulu harus dimulai dengan pertanyaan...
A. Why
B.  What
C. How
D.  Who
E.  When

8. Gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu disebut...
A.  Tabel
B.  Peta
C.  Grafik
D.  Sketsa
E. Diagram
Pembahasan:
Tabel merupakan daftar ikhtisar sejumlah data atau informasi yang biasanya berupa kata-kata atau bilangan yang tersusun secara sistematis, urut ke bawah dalam kolom dan baris tertentu dengan garis pembatas sehingga mudah dipahami.
Peta merupakan gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu.
Grafik adalah suatu lukisan pasang surut nilai tentang fenomena tertentu dengan menggunakan garis.
Sketsa adalah suatu pola gambar dari suatu fenomena tertentu.
Diagram adalah  gambaran untuk menjelaskan suatu gejala.

9. Untuk mengetahui berbagai gejala tentang keadaan iklim dan cuaca dipermukaan bumi kita harus mempelajari...
A. Meteorologi dan klimatologi
B.  Geomorfologi dan hidrologi
C.  Hidrologi dan meteorologi
D. Biogeografi  dan klimatologi
E.  Oseanografi dan hidrologi
Pembahasan:
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang atmosfer, salah satunya yakni tentang perawanan.
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim.
Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajaru tentang bentuk-bentuk muka bumi dan penafsirannya.
Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang air dibumi.
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran hewan dan tumbuhan di bumi.
Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lautan.



10. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya disebut...
A. interaksi
B.  Aklimasi
C. Aklimatisasi
D.  Relasi
E. Koneksi
Pembahasan: interaksi merupakan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi baik antara manusia dengan manusia,  manusia dengan bukan manusia,  maupun bukan manusia dengan bukan manusia lainnya.

Untuk nomer 11 dan 12 perhatikan gambar berikut!






11. Lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi dutunjukkan oleh nomor...
A.  1
B. 2
C. 3
D. 4
E.5
Pembahasan: pada nomor 4 merupakan lapisan hidrosfer  yang merupakan lapisan air dibumi., pada nomor  5 itu merupakan lapisan atmosfer yaitu lapisan udara yang menyelimuti bumi dengan ditandai oleh adanya awan, nomor 2 merupakan lapisab antroposfer yaitu lapisan manusia dan kehidupannya yang ditandai dengan adakan rumah-rumah.

12. Litosfer  ditunjukkan oleh nomor...
A.  1
B. 2
C. 3
D. 4
E.5
Pembahasan :  pada nomor 1 merupakan lapisan biosfer yang mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya,  pada nomor 3 merupakan lapisan litosfer yaitu lapisan permukaan bumi.

13.  Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendididk manusia untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan -kemajuan di dunia.  Pendapat tersebut dikemukakan oleh...
A.  Preston E.  James
B. Strabo
C. James Fairgrive
D. Prof. Bintarto
E.  F. Debenham
Pembahasan:
Menurut preston geografi dapat dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan yang selalu dimulai  dari keadaan  permukaan bumi,  kemudian beralih pada studinya masing-masing.
Menurut strabo geografi itu erat kaitannya denga. Faktor lokasi, karakteristik tertentu, dan hubungab antarwilayah secara keseluruhan.
Menurut james  geografi itu memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berpikir kriris dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan di dunia.
Menurut bintarto  geografi itu mempelajari hubungan kausal gejala-gejala dipermukaan bumi,  baik yang bersifat fisik maupun menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya  melalui pendekatan keruangan, kelingkungan,  dan regional untuk kepentingan program,  proses da. Keberhasilan pembangunan.
Menurut debenham  tugas ahli geografi meliputi mengadakan penafsiran terhadap persebaran  fakta,  menemukan hubungan antara kehidupan manusia dan lingkungan fisik,  dan menjelaskan interaksi antara kekuatan manusia dan alam.
14. Termasuk dalam geografi teknik adalah...
A. Geologi
B.  Kartografi
C.  Geomorfologi
D.  Pedologi
E. Meteorologi

15. Korologi mengkaji wilayah-wilayah di permukaan bumi dengan perbedaan dan relasi keruangannya.  Pendapat itu dikemukakan pertama kali oleh...
A.  Strabo
B.  James Fairgrive
C. Debenham
D. Heslinga
E.  Hettner
Pembahasan: prinsip korologi pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Hettner pada 1905.