SKL 1
Menentukan isi/fakta/opini/arti
kata/kalimat, rangkuman suatu bacaan/teks
Untuk menemukan kalimat fakta dan pendapat yang perlu
diperhatikan adalah ciri-ciri dari kedua kalimat tersebut.
Ciri-ciri kalimat fakta :
- nyata
- jelas
- objektif
- tidak bisa dibantah
Sedangkan ciri-ciri kalimat pendapat adalah kebalikannya
:
- tidak nyata/pendapat seseorang
- tidak jelas
- subjektif
- dapat dibantah kebenarannya
Contoh soal
1. Udara di Bogor terasa dingin. (2) Kali ini dinginnya
melebihi hari-hari sebelumnya. (3) Dinginnya suhu udara di Bogor mencapai 24ºC.
(4) Data tingkat suhu udara ini, terdapat di papan informasi pengukur suhu di
jalan-jalan besar di kota Bogor.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor
....http://anasghozally.blogspot.com/2011/01/menentukan-fakta-dan-opini.html
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
KUNCI JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Kalimat pendapat merupakan kalimat berisi pendapat dan
bersifat subjektif yang memiliki lebih dari satu kemungkinan kebenaran sesuai
data pada teks.
Kata kunci: … ”terasa” (kalimat 1) dan ”melebihi ... sebelumnya” (kalimat .2)
2. (1) Pemkot Depok telah menertibkan 700 Pedagang Kaki Lima
(PKL) yang menggelar dagangannya di pinggir jalan. (2) Hal ini dinilai sebagai
penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap
menimbulkan kesan semrawut. (4) Penertiban yang berlangsung tanggal 26 Desember
itu disambut dengan senang oleh para pengguna jalan.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Pendapat=opini adalah pikiran atau anggapan seseorang terhadap sesuatu. Orang
yang satu dengan yang lain dapat berbeda pendapat bergantung pada pandangan,
pendirian, atau penilaiannya.
Pada paragraf tersebut terdapat opini atau pendapat, yaitu kalimat (2) Hal ini
dinilai sebagai penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga
dianggap menimbulkan kesan semrawut.
Kata kuncinya: dinilai dan dianggap
3. Sulit meminta maaf dan sulit memberi maaf sesungguhnya
merupakan sifat manusia pada umumnya. Namun, peluang untuk meminta maaf dan
memberi maaf pastilah selalu ada. Jika setiap orang bersedia memberi maaf
alangkah tenteram dan nikmatnya kehidupan di muka bumi ini. Lebih dari itu,
apabila setiap orang sadar bahwa memberi maaf itu bahkan lebih mulia nilainya
daripada meminta maaf.
Pendapat yang tepat sesuai paragraf di atas adalah . . . .
a. Memberi maaf dan
meminta maaf merupakan sikap yang baik.
b. Meminta maaf lebih mulia daripada memberi.
c. Sulit bagi kita meminta maaf lebih dahulu.
d. Kita jangan meminta maaf jika tidak bersalah.
KUNCI JAWABAN : a
PEMBAHASAN : karena pada kalimat ”Jika setiap orang
bersedia memberi maaf alangkah tenteram dan nikmatnya kehidupan di muka bumi
ini .” menunjukkan bahwa Memberi maaf dan meminta maaf merupakan sikap yang
baik.
SKL 2
Menentukan kalimat utama/ide pokok/
kalimat penjelas
Gagasan utama juga disebut gagasan
pokok, atau ide pokok. Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok
pengembangan paragraf, maka dalam satu paragraf hanya ada satu gagasan utama.
Ide pokok terdapat dalam kalimat utama.
Sebuah paragraf tersusun atas
kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang
di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama juga sering disebut
sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh
kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat
penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya memperjelas,
menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama.
Contoh soal
4. (1) Selama Mei 2010 ini Aremania mengumpulkan dana sumbangan. (2) Dana
itu digunakan untuk membeli bahan-bahan kebutuhan hidup, seperti beras, gula,
teh, kopi, mie instan, dan lain-lain. (3) Setelah itu, bahan-bahan tersebut
mereka bagi-bagikan ke berbagai panti asuhan. (4) Hal
itu membuktikan, Aremania adalah suporter yang memiliki kepedulian sosial.
Gagasan utama paragraf diatas adalah . . .
A. (1)
B. (3)
C. (2)
D. (4)
E. (1) dan (4)
KUNCI
JAWABAN : D
PEMBAHASAN
:
Gagasan utamanya
adalah Aremania adalah suporter yang memiliki kepedulian sosial (4)
karena kalimat ini diperjelas oleh kalimat-kalimat yang lain. Kalimat 1, 2, dan
3 adalah gagasan penjelas karena isinya memperjelas gagasan kalimat 4.
5. Musim kompetisi
2006/2007 belum juga berakhir, tetapi Inter Milan sudah mendapatkan pemain baru.
Adalah Ederson Honorato yang berhasil didatangkan juara Liga Italia musim lalu
itu. Sebelumnya, penyerang asal Brasil itu memperkuat Nice. Ederson yang
berusia 21 tahun itu bergabung dengan Nice dua musim lalu. Saat itu, Inter
Milan sebenarnya sudah berniat membawanya ke Stadion San Siro, namun Nice lebih
menjadi pilihan Ederson. Kalimat utama paragraf tersebut adalah ...
A. Musim kompetisi
2006/2007 belum juga berakhir, tetapi Inter Milan sudah mendapatkan pemain
baru.
B. Ederson Honorato sebelumnya memperkuat Nice, berhasil didatangkan juara Liga
lalu.
C. Ederson Honorato yang berusia 21 tahun itu bergabung dengan Nice dua musim
lalu.
D. Inter Milan sebenarnya sudah berniat membawanya ke Stadion San Siro namun
Nice lebih menjadi pilihan Ederson.
E. Inter Milan sebenarnya sudah berniat merekrut Ederson Honorato, tetapi baru
tahun ini tercapai.
KUNCI JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Karena kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat penjelas.
SKL 3
Menentukan isi dan simpulan
grafik/tabel
Tabel adalah
daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data informasi yang berupa kata-kata dan
bilangan yang tersusun secara bersistem. Informasi pada tabel di tulis urut
kebawah di deret tertentu dengan garis pembatas sehingga mudah dipahami. Tabel
menyajikan data yang dapat diklasifikasikan secara sistematik dalam jumlah
menurut kesatuan tertentu.
Grafik merupakan
visualisasi tabel. Tabel yang berupa angka-angka dapat disajikan dalam bentuk
gambar yang di sebut grafik.
Kesimpulan/Simpulan merupakan
ikhtisar atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya.
6. Cermatilah grafik berikut!
Simpulan isi grafik tersebut yang tepat adalah …
a. Koperasi Siswa SMP Kartika tahun 2006 mengalami kenaikan.
b. Perkembangan koperasi SMP Kartika setiap tahun meningkat.
c. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami kenaikan dari tahun 2002 s.d. 2003.
d. Koperasi siswa SMP
Kartika mengalami kenaikan drastis pada tahun 2007.
e. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami penurunan pada tahun 2003-2005.
KUNCI JAWABAN : D
PEMBAHASAN :
Mengalami kenaikan 300 ribu dari 300-600
7. Soal 5: Perhatikan tabel berikut
Informasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah…
A. Jumlah pasien rawat jalan selalu meningkat setiap tahun.
B. Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat.
C. Setiap tahun jumlah
pasien rawat inap cenderung menurun.
D. Pasien rawat inap mendapat pelayanan yang baik
KUNCI JAWABAN : C
PEMBAHASAN : karena pilihan A,B dan D tidak sesuai
dengan tabel pada soal.
SKL 4
Menentukan persamaan
topik/perbedaan aspek pembahasan dari dua artikel
Contoh soal
Arikel 1
Indonesia punya menu ayam goreng
yang rasanya sangat lezat. Yaitu, ayam goreng Kalasan. Ayam goreng Kalasan ini
rasanya sangat gurih. Ada bumbu kriuk yang selalu setia menemani ayam goreng
kampung ini. Salah satu perbedaan yang paling penting ayam goreng Kalasan
menggunakan ayam kampung. Ayam Kalasan ini dimasak dengan aneka rempah khas
Indonesia. Pasti lebih sehat karena tanpa penyedap rasa yang berlebihan.
Arikel 2
Rendang adalah masakan tradisional
bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya. Masakaan khas dari
Sumatera Barat ini sangat digemari semua kalangan. Tidak saja masyarakat
Indonesia bahkan luar negeri pun menggemarinya. Selain daging sapi, rendang
juga menggunakan kelapa. Rendang menggunakan bumbu khas Indonesia. Bumbu
tersebut yaitu cabai, lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu lain
8.
Persamaan ide kedua artikel
tersebut adalah ... (prediksi soal un bahasa indonesia 2012)
(http://mgmpbisumbar.blogspot.com/2011/12/prediksi-soal-un-bahasa-indonesia-2012.html)
A. Masakan Indonesia yang
digemari masyarakat luar negeri
B. Masakan yang tidak menggunakan
penyedap rasa.
C. Masakan-masakan khas Indonesia
D. Wisata kuliner Indonesia
Kunci jawaban : C
Pembahasan : karena kedua artikel membahas
tentang masakan khas Indonesia.
Bacalah dua kutipan teks berita
dibawah ini!
Kutipan Berita
Teks 1
Direktorat
Jendral Pemasyarakatan, Kementrian Hukum dan HAM terus mengkaji penghapusan
remisi (potongan tahanan) bagi para terpidana koruptor. Diharapkan dalam waktu
dekat sudah dapat diselesaikan pengkajiannya.
Kutipan Teks
Berita 2
Ketua Mahkamah
Agung (MA), Harifin Andi Tumpa, menilai penghapusan remisi terhadap narapidana
koruptor tidak tepat karena setiap narapidana berhak mendapatkan remisi sesuai
undang-undang yang mengatur remisi.Penjelasan tersebut dilontarkan di Gedung MA
pada hari Selasa.
9. Perbedaan penyajian teks berita
tersebut adalah . . . .
|
Teks Berita 1
|
Teks Berita 2
|
A.
|
Siapa,
apa, kapan
|
Siapa,
mengapa, dimana, kapan
|
B.
|
Siapa, bagaimana, kapan
|
Siapa, mengapa, dimana, kapan
|
C.
|
Apa, siapa, kapan
|
Apa, mengapa, kapan, dimana
|
D.
|
Apa, mengapa, dimana
|
Apa, siapa, kapan, dimana
|
Jawaban : A
Pembahasan : Karena sesuai dengan urutan
ilustrasi, yaitu :
Teks berita 1
·
Siapa : Direktorat Jendral Pemasyarakatan, Kementrian
Hukum dan HAM
·
Apa : terus mengkaji penghapusan remisi (potongan
tahanan) bagi para terpidana koruptor
·
Kapan : dalam
waktu dekat
Teks berita 2
·
Siapa : Ketua
Mahkamah Agung (MA), Harifin Andi Tumpa
·
Mengapa : karena setiap narapidana berhak mendapatkan
remisi seseuai undang-undang yang mengatur remisi
·
Dimana :
Gedung MA
· Kapan : pada hari Selasa
SKL 5
Menentukan isi / keteladanan /
keistimewaan dalam teks biografi tokoh
Biografi adalah tulisan tentang perjalanan hidup tokoh-tokoh
terkenal. Selain biografi, kita juga mengenal istilah Otobiografi. Keduanya sama saja, merupakan tulisan tentang
perjalanan hidup seseorang. Perbedaannya adalah: Biografi ditulis oleh orang
lain sedangkan Otobiografi ditulis oleh yang bersangkutan (maksudnya, kisah
hidup tersebut ditulis oleh si tokoh itu sendiri).
Dalam materi (KD) menentukan hal-hal yang dapat diteladani dari kutipan teks
biografi, kalian akan belajar dari tokoh mengenai hal-hal yang patut diteladani
dan menyimpulkan keunggulan tokoh tersebut.
Selain kegiatan pembelajaran
menentukan hal-hal yang dapat diteladani dari kutipan buku biografi (yang
dibaca) ini, kalian juga akan melakukan kegiatan berbicara yaitu menceritakan tokoh idola.
Contoh soal :
Bacalah teks berikut dengan saksama!
Wage Rundolf Supratman lahir pada tanggal 9 Maret 1903 di Sumogari.
Supratman sangat pandai bermain sandiwaradan mahir bermain alat musik. Setiap
waktu luang, ia memanfaatkan untuk bermain musik terutama biola.
Keberaniannya mengutarakan pendapat membuat ia di angkat menjadi
pembantu surat kabar Kaoum Moeda di Bandung. Meskipun gaji yang diperolehnya
kecil, ia puas karena ia dapat mengutarakan pendapat serta pikiran dalam
tulisan-tulisannya. W.R. Supratman menulis dan mengubah lagu-lagu perjuangan
untuk mengabarkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air.Ia dikenal
sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pada saat ia
diminta mendengarkan lagu Indonesia Raya, dan semua hadirin berdiri khidmat,
hal itulah yang tak terlupakan bagi dirinya. Ia bekerja tanpa pamrih. Dalam
hidupnya, ia lebih suka memberi dari pada menerima.
10. Hal yang
dapat diteladani dari tokoh tersebut adalah . . . .
A.
Menjadi pembantu surat kabar
B.
Mendengarkan lagu-lagu
C. Suka memberi daripada
menerima
D.
Mempunyai pengalaman tak terlupakan
Jawaban : C
Pembahasan : Karena hal yang dapat
diteladani dari tokoh Ki Hajar Dewantara adalah dia suka memberi dari pada
menerima.
Bacalah dengan seksama biografi
berikut!
Subagio
Sastrowardoyo
Subagio
Sastrowardoyo adalah seorang penyair terkemuka Indonesia. Sajak dan Kumpulan
sajaknya beberapa kali mendapat penghargaan. Tahun 1966 dan 1967, sajaknya yang
berjudul ”Dan Kematian Makin Akrab” merupakan pemenang hadiah majalah Horison.
Tahun 1971, Subagio menerima Anugerh Seni untuk sajaknya ”Daerah Perbatasan” (
1970 ). Tahun 1991, Subgio menerima Hadiah Sastra ASEAN untuk kumpulan sajaknya
Simfoni Dua ( 1990 ).
Dalam buku Sastra
Indonesia Modern II ( 1957 – 1989 ), Prof. Dr.Teeuw mengatakan , ”Subagio
adalah cendikiawan yang bacaannya sangat luas seperti tercermin dalam
sajak-sajaknya dan juga dari tulisan-tulisan kritiknya.” Bahkan, lebih lanjut
ahli satra itu menyatakan, ” Di antara semua penyair Indonesia modern, memang
dialah yang paling menarik bagi saya”.
11. Hal yang perlu diteladani dari tokoh Subagio Sastrowardoyo adalah . . .
.
A. Subagio Sastrowardoyo adalah
seorang penyair terkemuka Indonesia.
B. Sajak dan kumpulan sajaknya
beberapa kali mendapat penghargaan.
C. Lewat karyanya, ia mengharumkan nama bangsa dan negara.
D. Subagio adalah cendekiawan yang
bacaannya sangat luas.
E. Subagio sangat disegani di kalangan sastrawan.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : subagio satrawardoyo
dalam kutipan biografi banyak mendapatkan banyak penghargaan yang mengharumkan
nama bangsa.
SKL 6
Menentukan masalah / tujuan penulis
/ opini penulis / keberpihakan dalam teks editorial
Teks
editorial atau tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan
pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat
surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas
permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
SIFAT TAJUK RENCANA :
1. Krusial dan
ditulis secaea berkala.
2. Isinya menyikapi
situasi nyang berkembang di masyarakat.
3. Memiliki karakter
atau konsistensi yang teratur kepada pembacanya.
4. Terkait erat
dengan policy media atau kebijakan media yang bersangkutan.
Contoh Soal :
Bacalah kutipan tajuk rencana
berikut!
(1) Kita pertanyakan keseriusan
pemerintah menyediakan infrastruktur dan sarana transportasi publik, khususnya
angkutan darat. (2) Sampai kini, belum terlihat upaya signifikan ke arah itu.
(3) Bahkan, kita melihat kemacetan parah setiap saat di kota-kota besar,
khususnya di Jakarta. (4) Kegagalan pemerintah di sektor transportasi publik
itulah pemicu konsumsi BBM semakin melonjak. (5) Buktinya, sektor transportasi
darat menyedot 90 persen BBM bersubsidi, mobil pribadi mengonsumsi 53 persen
dan sepeda motor 40 persen. (6) Menggunakan kendaraan pribadi walau ongkos mahal
menjadi pilihan efektif ketika solusi alternatif bagi masyarakat tidak
tersedia. (7) Kita ingatkan, jangan sampai pemerintah ingin menghemat anggaran
subsidi demi APBN lantas masyarakat berkorban berkali-kali lipat karena
kehilangan kesempatan peningkatan produktivitas, akibat kelangkaan BBM yang
merugi, melainkan secara umum pertumbuhan ekonomi pun terhambat.
12. Masalah
dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ...
A. Pemerintah tidak serius dalam menyediakan infrastruktur dan sarana
transportasi publik.
B. Kegagalan pemerintah di sektor
transportasi publik memicu konsumsi BBM semakin melonjak.
C. Kemacetan lalu lintas parah
terlihat pada setiap saat di kota-kota besar, khususnya di Jakarta.
D. Pemerintah ingin menghemat
anggaran subsidi APBN, tetapi dalam kenyataannya malah sebaliknya.
E. Pertumbuhan ekonomi
terhambat dan terjadi kelangkaan BBM karena pemerintah menaikkan harga BBM.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena berbagai
masalah dalam tajuk rencana di atas disebabkan oleh ketidakseriusan pemerintah
dalam menyediakan transportasi publik.
13. Opini penulis dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (4)
C. (3) dan (4)
D. (5) dan (6)
E. (6) dan (7)
Kunci Jawaban : E
Pembahasan : kalimat keenam dan
ketujuh merupakan hasil pemikiran penulis.
SKL 7
Menentukan kalimat simpulan
paragraf deduktif/induktif
Simpulan adalah hasil dari
menyimpulkan (kesimpulan).
Kesimpulan adalah ikhtisar,
pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya, dan keputusan yang
diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif. (Sumber: KBBI).
Metode Analisis:
1
2
3
4
5
Keterangan:
Pada bagan di atas, sebuah
paragraf diibaratkan terdiri dari lima kalimat. Untuk menemukan simpulan
dan isi paragraf tersebut, perhatikan langkah-langkah berikut ini:
1. Fokuskan perhatian kita pada
kalimat terakhir (no.5), jika kalimat terakhir tersebut
mencakup keseluruhan
ide pada paragraf tersebut, maka kalimat terakhir tersebut
merupakan Simpulan dari paragraf tersebut.
2. Jika, pada kalimat terakhir
tidak mencerminkan ide yang mencakup seluruh gagasan
dari paragraf
tersebut, maka pengambilan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan
kata-kata kunci
yang tersebar pada seluruh paragraf tersebut. Simpulan juga dapat
diketahui dengan
menggunakan pertanyaan, Apa yang dibicarakan di dalam paragraf
tersebut.
Contoh soal :
3. Bacalah
kutipan teks berikut!
Sebuah Negara
perlu diatur dengan sistem pemerintahan yang dianggap bisa mengatasi dan
mengayomi masyarakat.Salah satu sistem pemerintahan tersebut adalah
demokrasi.Bagi Negara yang masyarakatnya berpendidikan cukup, sistem demokrasi bisa
memajukan Negara.Namun, bagi Negara yang masih perlu pendidikan, demokrasi
adalah suatu bencana.
14. Simpulan paragraf tersebut
adalah . . . .
A. Sistem
pemerintahan bisa mengayomi masyarakat
B. Sistem
pemerintahan adalah demokrasi
C.
Sistem demokrasi memiliki kelemahan dan kelebihan
D.
Sistem demokrasi bisa memajukan negara
Jawaban : C
embahasan : karena dalam kutipan di
atas sistem demokrasi ditentukan oleh suatu negara itu.
Karena
disimpulkan dari fakta kalimat 2, 3, dan 4
Bacalah kutipan paragraf berikut!
Puluhan hektare tanaman padi yang
telah menguning habis dilalap banjir. Puluhan ribu tanaman cabe yang mulai
dipetik petani tidak bisa juga terhindar dari ancaman bencana ini, meski area
tanaman sedikit lebih tinggi daripada tanaman padi. Bahkan, tanaman sayuran
yang berada di lahan satu meter lebih tinggi dan tinggal beberapa hari lagi
siap dipanen, juga tergenang air akibat banjir.
15. Simpulan secara generalisasi
yang sesuai dengan paragraf di atas adalah . . . .
A. Banjir kali ini telah memusnahkan tanaman yang siap dipanen.
B. Semua tanaman milik petani tak
ada yang tersisa akibat banjir.
C. Puluhan hektare lahan pertanian
tergenang air akibat banjir.
D. Lahan pertanian menjadi korban
utama dari bencana bnjir.
E. Tak terhitung kerugian yang
diderita petani akibat bencana banjir
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : tanaman petani yang berada di lahan tinggi dan tinggal beberapa hari
lagi siap dipanen tergenang air akibat banjir.
SKL 8
Melengkapi berbagai jenis paragraf
(deskripsi/eksposisi/argumentasi/persuasi/silogisme/analogi/generalisasi)
dengan kalimat yang tepat
Untuk dapat melengkapi berbagai
jenis paragraf, sebelumnya anda ketahui terlebih dahulu pengertiannya.
Pengertian paragraf
deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi, silogisme, analogi, generalisasi
adalah sebagia berikut :
a. Deskrisi
Paragraf
deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan kesan kepada pembaca
terhadap objek, gagasan, tempat, dan peristiwa. Paragraf ini membuat pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, merasakan atau terlibat lansung dalam peristiwa
yang diuraikan penulis.
b. Eksposisi
Paragraf
eksposisi adalah paragraf yang menyampaikan informasi dengan memaparkan,
menjelaskan, mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan agar
pembaca menerima atau mengikutinya.
c. Argumentasi
Paragraf
argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi atau opini kepada
pembaca. Untuk meyakinkan pembaca, penulis menyertakan bukti, contoh dan
berbagai alasan yang sulit dibantah.
d. Persuasi
Paragraf persuasi
merupakan kelanjutan dari paragraf argumentasi. Paragraf ini mula-mula
memaparkan gagasan dengan alasan, bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca.
Kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca.
e.
Silogisme
Silogisme adalah
suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori
yakni dua premis dan satu kesimpulan.
f. Generalisasi
Generalisasi
ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejaladengan sifat-sifat
tertentu untuk menarik kesimpulan umum.
g. Analogi
Analogi ialah
sebuah proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu
sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal akan
berlaku pula untuk satu hal yang lain.
Bacalah kutipan paragraf berikut!
Jadi, Saudara-saudara, beribadahlah
secara benar. Jauhilah perbuatan yang dilarang Allah agar kita sama semua
selalu berupaya untuk tidak melakukan perbuatan dosa kepada Allah dan orang
lain.
. . . . Bukankah melakukan ibadah
itu sebenarnya untuk mencegah orang melakukan perbuatan keji dan mungkar ?
16. Kalimat persuasif yang tepat
untuk melengkapi paragraf rumpang tersebut adalah . . . .
A. Marilah kita beribadah dengan sekuat tenaga agar masa depan cerah.
B. Marilah kita menjauhi perbutan
yang tidak benar dan tidak terpuji.
C. Marilah kita saling membantu,
menyayangi, dan menghormati.
D. Marilah kita merenungkan
perbuatan baik yang telah kita lakukan.
E. Marilah kita membersihkan harta
dan pikiran yang kotor.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena pilihan A lebih
tepat dari pilihan yang lain.
Cermatilah paragraf berikut!
Lembah Harau, di Kabupaten Lima
Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat merupakan jurang yang besar dengan diameter
mencapai 400 meter. Di Harau ini banyak keindahan yang memukau. Tebing-tebing
granit menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. ...
Dari mulai memasuki Lembah Harau, pengunjung sudah menikmati tebing-tebing
granit ini.
17. Kalimat deskripsi yang tepat
untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam paragraf tersebut adalah ....
A. Tebing-tebing granit yang terjal ini
mempunyai ketinggian 80-300 meter.
B. Sebagian pemanjat tebing dunia telah mengunjungi tempat ini untuk
dipanjatnya.
C. Banyak orang membandingkan Lembah Harau yang indah dengan “Grand Canyon”.
D. Pengunjung menikmati keindahan alamnya dalam udara yang sangat segar dan
bersih.
E. Tebing granit di Lembah Harau sudah lama menjadi daya tarik wisata Provinsi
Sumatra Barat.
Jawaban: A
Pembahasan :
Contoh kalimat deskriptif, “Tebing-tebing yang terjal ini mempunyai ketinggian
80-300 meter (kata-kata bergaris bawah merupakan kata sifat).
SKL 9
Melengkapi teks dialog
Percakapan atau dialog dapat terjadi di mana saja, misalnya
di kelas, di rumah, atau di kantin. Percakapan adalah tanya jawab yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Percakapan umumnya dilakukan secara langsung. Namun, ada juga
percakapan yang dilakukan melalui telepon atau alat lainnya. Dalam sebuah
percakapan pasti ada hal yang dibicarakan. Hal yang dibicarakan dalam
percakapan dapat berupa pekerjaan rumah, hobi, film dan sebagainya.
Sebelum melengkapi teks percakapan yang belum selesai, kita
harus membaca percakapan tersebut, kemudian memahami isinya. Cara memahami isi
percakapan dapat dilakukan dengan melihat kalimat-kalimatnya. Kalimat sebelum
dan sesudahnya itu yang menjadi kunci. Langkah-langkah untuk membuat percakapan
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan masalah yang akan dipercakapkan.
2. Menentukan pihak-pihak yang bercakap-cakap,
seperti usia dan jenis kelamin.
3. Menentukan situasi dan kondisi percakapan,
misalnya resmi atau tidak resmi
4. Menggunakan kata yang tepat.
Perhatikan dialog berikut!
Dony : “Bagaimana realisasi majalah dinding di sekolah kita?”
Jerry : “Cukup baik dan sudah mengikuti imbauan kepala sekolah.”
Dony : “Pengertian baik yang Anda maksudkan ditinjau dari segi apa?”
Jerry : ...
18. Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ...
A. Baik dari diri saya sendiri maupun dari berbagai pihak
B. Dari segi kertas,
penampilan, dan kelengkapan isinya.
C. Baik menurut pendapat orang-orang di sekitar sekolah.
D. Baik dari segi biaya dan waktu.
E. Segi kesiapan, kenyamanan dan lain sebagainya
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena pada dialog kedua terdapat masukkan
dari pihak lain.
(soal uan 2013)
Menurut kami
adalah E karena “segi” = “sisi” jadi realisasi tersebut dikatakan cukup baik
karena dari segi kertasnya sesuai, penampilannya cukup bagus dan isinya sudah
cukup lengkap.
Bacalah dialog berikut dengan saksama!
Rudi : "Tugas kita sebagai pelajar, ya, belajar dan belajar."
Irma : "Itu benar! Tapi untuk mencapai ke majuan di bidang IPTEK
dan eko nomi sekarang ini susah, kalau hanya dengan belajar saja."
Rudi : "Lalu apalagi yang harus kita perbuat?"
Irma : " Ya, aku sendiri tidak tahu! Masalahnya kita belum mampu
keluar dari lingkaran kemiskinan."
Rudi : "Ia ya! Bagai membandarkan air ke
gunung. Untuk mencapai kemajuan seperti di beberapa negara tetangga."
Dedi : "Malah mungkin .... bagi kita saat ini."
19. Peribahasa yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ....
(A) bagai bergantung di akar lapuk
(B) seperti mentimun dengan durian
(C) bagai air di daun talas
(D) bagai bumi dengan langit
(E) bagai mengakkan benang basah
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena kesimpulan yang didapat dari dialog di atas bahwa
untuk mencapai kemajuan iptek dan ekonomi tidak harus selalu belajar.
Menurut kami jawabannya adalah E karena untuk mencapai kemajuan
iptek harus berjuang tanpa kenal lelah dan tidak putus asa, seperti halnya
menegakkan benang yang basah karena untuk menegakkan benang basah perlu kerja
keras, perjuangan dan kesabaran.
SKL 10
Menyusun paragraf padu
Paragraf dinyatakan padu jika dibangun
dengan kalimat – kalimat yang berhubungan logis. Hubungan pikiran – pikiran
yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf.
Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf menjadi satu padu, utuh, dan,
kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi ( pengulangan ) kata kunci
atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel.
Paragraf dinyatakan padu jika
dibangun dengan kalimat – kalimat yang berhubungan logis. Hubungan pikiran –
pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan makna
paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf menjadi satu padu,
utuh, dan, kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi ( pengulangan )
kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel.
Contoh soal :
Cermati urutan kalimat berikut!
(1) Pemilik kos harus bertindak tegas kepada mereka yang terlibat sebagai
pengedar atau pengguna narkoba yaitu mempersilakan meninggalkan tempat kos.
(2) Masalah narkoba di kota besar tidak terlepas dari peran pemilik kos.
(3) Di samping itu, mereka juga dapat terlepas dari hal-hal negatif yang
menyesatkan.
(4) Aturan tersebut diambil agar para pelajar dan mahasiswa dapat konsentrasi
dalam belajar.
(5) Sudah selayaknya jika para pemilik kos membuat aturan bahwa penghuni kosnya
harus bebas narkoba dan obat-obatan terlarang.
20. Agar menjadi paragraf yang padu, kalimat-kalimat tersebut harus disusun
dengan urutan .... (soal uan 2013)
A. (2), (1), (3), (5), dan (4)
B. (2), (1), (4), (3), dan (5)
C. (2), (1), (5), (4), dan
(3)
D. (4), (2), (1), (5), dan (3)
E. (4), (3), (1), (2), dan (4)
Jawaban : B
Pembahasan : karena pilhan A,C,D dan E tidak tepat.
Menurut kami jawabannya adalah C karena urutanya adalah
2 (peran pemilik kos), 1 (pemilik kos harus bertindak tegas), 5 (pemilik kos
harus membuat aturan), 4 (alasan perlunya aturan), dan 3 ( dampak positif
aturan tersebut)
Cermatilah kalimat-kalimat berikut!
(1) Pengairan selanjutnya dikurangi, terutama pada rase penuaan
rimpang, karena tanah yang terlalu basah (menggenang) dapat menyebabkan
buruknya rimpang jahe.
(2) Mula-mula air disalurkan melalui saluran pemasukan, kemudia
dibiarkan meng-genangi petakan atau bedengan hingga tanah cukup basah.
(3) Selanjutnya, air segera dialirkan melalui saluran pembuangan.
(4) Pengairan harus dilakukan secara kontinu 3 - 5 hari sekali atau
bergantung pada keadaan cuaca dan kelembaban tanah.
(5) Pengairan dilakukan dengan cara di-genangi 15 menit atau lebih
sehingga tanah cukup basah.
21. Kalimat-kalimat tersebut dapat dijadikan paragraf yang padu dengan
urutan ....
(A) (1), (3), (2), (5), dan (4)
(B) (2), (1), (5), (4), dan (3)
(C) (3), (1), (5), (2), dan (4)
(D) (4), (5), (1), (2), dan (3)
(E) (4), (1), (5), (2), dan (3)
Jawaban : B
Pembahasan : karena pilihan B lebih tepat dari pilihan
lain.
SKL 11
Menulis dan memperbaiki kalimat
dalam surat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan adalah
surat permohonan yang ditulis oleh seorang pencari (pelamar) kerja yang
dikirimkan kepada instansi atau perusahaan guna mendapat pekerjaan sesuai
lowongan pekerjaan yang ditawarkan. Surat lamaran pekerjaan termasuk surat
resmi sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia yang resmi atau
formal.
1. Struktur surat lamaran pekerjaan
1). Tanggal surat
Nama tempat/kota
diawali dengan huruf kapital, diberi tanda koma (,) sebelum tanggal. Tanggal
ditulis dengan angka; bulan ditulis dengan huruf lengkapyang diawali huruf
kapital; tahun tidak disingkat; tidak diakhiri tanda titik. Perhatikan contoh !
Jakarta, 20
Oktober 2013
2). Lampiran
Kata lampiran
diawali dengan huruf kapital, diakhiri tanda titik dua (:), isi lampiran hanya
huruf awal kata pertama yang ditulis kapital, tidak diakhiri tanda titik.
Perhatikan contoh !
Lampiran : Satu
berkas
3). Perihal
Kata perihal
diawali dengan huruf kapital, diakhiri tanda titik dua(:), isi perihal diawali
dengan huruf kapital hanya pada kata pertama, tidak diakhiri tanda titik , dan
tidak digarisbawahi. Perhatikan contoh !
Perihal : Lamaran
pekerjaan
4). Alamat
penerima surat
Alamat surat
dianjurkan tidak memakai kata kepada, yang terhormat disingkat menjadi Yth.,
diikuti alamat lengkap, dan tidak diakhiri dengan titik. Perhatikan contoh !
Yth. Pemasang
Iklan pada Harian Kompas
PO Box 2501 JKTM
Jakarta
5). Salam pembuka
Salam pembuka
yang lazim dipakai adalah dengan hormat dan diakhiri tanda koma.
Perhatikan contoh
!
Dengan hormat,
6). Isi
a). Kalimat
pembuka
Berdasarkan
iklan yang dimuat pada harian................................
b). Rincian identitas
pelamar
..........................................................
saya yang bertanda tangan dibawah ini:
nama
: Susmana
tempat/tgl.
lahir :Yogyakarta, 22 Juni 1978
alamat
:Jalan Kramat V/58
pendidikan
: Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
..........................................................
saya yang bertanda tangan dibawah ini:
c). Bagian penutup
Demikian surat
lamaran ini saya sampaikan dengan harapan Bapak berkenan mempertimbangkannya.
Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.
7). Salam penutup
Salam penutup
yang lazim dipakai adalah hormat saya, diakhiri tanda koma.
Perhatikan contoh
!
Hormat saya,
8). Nama peserta
dan tanda tangan
Susmana
2. Isi surat lamaran pekerjaan
Bagian isi surat
lamaran pekerjaan harus mengandung keinginan yang kuat si Pelamar untuk menjadi
pekerja atau karyawan pada suatu instansi/lembaga. Isi surat haruslah sesuai
dengan pokok surat/perihal surat.
Contoh soal :
Bacalah
iklan berikut dengan saksama!
Perusahaan
Farmasi Nasional yang sedang berkembang pesat membuka peluang karier bagi
Sdr./Sdri. yang berdedikasi tinggi, ber-penampilan menarik, mau bekerja keras.
Dengan persyaratan sebagai berikut
1. Pendidikan S1, D3, SMF SMA IPA dengan nilai
2. Matematika minimal 6.
3. Usia maksimal 27 tahun.
4. Memiliki sepeda motor, SIM C
5. Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia.
Segera kirimkan surat lamaran
lengkap (CV. pasfoto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 (2 lbr), fotokopi STNK, SIM
C, KTP, dan Ijazah) ke PO.BOX 4080/JKT 10040
Kompas, 20 Mei 2006
22. Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang tepat berdasarkan
iklan tersebut adalah ....
(A) Sehubungan dengan iklan yang dimuat pada harian Kompas, maka saya
mengajukan lamaran pekerjaan sebagai....
(B) Sesuai dengan pendidikan dan kualifikasi saya, maka dengan ini saya
bermaksud mengisi lowongan di harian Kompas.
(C) Sehubungan dengan iklan yang dimuat di harian
Kompas, 20 Mei 2006, saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai....
(D) Melalui surat ini, saya mengajukan lamaran pekerjaan sesuai iklan
di harian Kompas sebagai....
(E) Memenuhi iklan di harian Kompas, 20 Mei 2006, saya melamar sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : pilihan C lebih tepat ” Sehubungan dengan iklan yang
dimuat di harian Kompas, 20 Mei 2006, saya mengajukan lamaran pekerjaan
sebagai.”
Cermatilah kutipan surat lamaran berikut!
.... dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk mengisi
lowongan tersebut. Adapun identitas diri saya ....
23. Pembagian identitas yang tepat untuk melengkapi surat lamaran
tersebut adalah ....
(A). Nama : Riana
Tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5 April 1986
Alamat : Jalan Bhakti Husada 10, Bengkulu
(B) Nama : Riana
Tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5 - 4 - 1986
Alamat : Jalan Bhakti Husada 10
Bengkulu
(C) nama : Riana
tempat, tanggal lahir : Bengkulu/5 April 1986
alamat : Jl. Bhakti Husada 10
Bengkulu
(D) nama : RIANA
tempat, tanggal lahir : BENGKULU, 05 04 1986
alamat : Jalan Bhakti Husada 10
Bengkulu
(E) nama : Riana
tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5 April 1986
alamat : Jalan Bhakti Husada10, Bengkulu
Kunci Jawaban : E
Pembahasan : Karena memenuhi kaidah dalam pembuatan surat lamaran
SKL 12
Melengkapi teks pidato dengan
kalimat persuasif
Kalimat
Persuasi adalah jenis paragraf yang
mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulisdengan disertai dengan bukti
dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide,
gagasan, atau pendapattersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan
apayang menjadi ajakan dari ide tersebut. Paragraf persuasi memang memiliki
banyak kesamaandengan paragrafargumentasi, bedanya paragraf persuasi lebih
cenderung menjadi sebuah ajakan.
Ciri-ciri paragraf persuasi
:
1.
Persuasi
berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus menimbulkan
kepercayaan para pembacanya.
3. Persuasi harus
dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan
antara penulis dengan pembaca.
4. Persuasi sedapat
mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.
5. Persuasi
memerlukan fakta dan data.
Pendekatan Kalimat Persuasi
Pendekatan yang
dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan
merangsang emosi.
Contoh :
1. Propaganda
kelompok / golongan, kampanye
Tujuannya agar
masyarakat mendukung partai, kelompok atau golongan tersebut.
2.
Iklan dalam
media massa,lebaran, dsb
Tujuannya agar
pembaca atau siapapun yang melihat iklan tersebut membeli barang atau
menggunakan jasa tersebut.
Contoh soal :
Kapan lagi,
kapan lagi diri-diri kita akan berubah. Waktu terus berlalu sedang diri kita
begitu dan terus begitu. Malah makin tidak baik. … .
Kita tingkatkan ilmu kita. Kita tingkatkan iman kita. Kita jadikan diri kita
terampil menghadapi masalah, terampil berkarya.
24. Kalimat persuasif yang tepat untuk
melengkapi teks pidato di atas adalah… .
A. Mari kita tingkatkan diri kita.
B. Mari mengubah apa
yang ada.
C. Ayo kita mulai perubahan itu.
D. Mari terus melangkah maju.
E. Hendaklah kita bergerak terus.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : karena inti dari
pidato itu ialah tentang perubahan diri.
Hendaknya saudara-saudara
berpartisipasi secara benar. Hindarilah perbuatan yang dilarang Negara, apalagi
Allah. Kita harus selalu berupaya untuk tidak melakukan perbuatan yang
menyinggung, merugikan atau melanggar hak seseorang atau orang lain. Melakukan
perbuatan sosial itu sebenarnya untuk membahagiakan mengurangi beban orang lain
sehingga kita benar-benar ikut merasakan penderitaan mereka... (UN 2010-2011)
25. Kalimat persuasif untuk melengkapi teks pidato
tersebut adalah..
A.
Marilah kita beramal sesuai dengan kemampuan kita
masing-masing di lingkungan kita.
B.
Marilah kita beramal sesuai dengan kemampuan kita dengan
tidak mengharapkan imbalan apapun.
C.
Marilah kita mengamalkan perbuatan baik kita yang telah
kita lakukan kepada siapa saja.
D.
Marilah kita
saling membantu, menyayangi dan menghormati perbuatan sosial, seperti beramal.
E.
Marilah kita membantu saudara-saudara kita yang
kekurangan dengan berbagai cara.
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Pada pidato di atas lebih mengarah ke
perbuatan sosial jadinya jawaban paling tepat D
SKL 13
Menulis karya ilmiah (latar
belakang/rumusan tujuan penulis/rumusan masalah)
MENULIS KARYA ILMIAH/ KARYA TULIS
Karya tulis adalah karangan ilmiah
yang biasa di susun oleh siswa dan mahasiswa.
Karya tulis yang lengkap biasanya
terdiri dari tiga bagian, yakni :
1. Bagian
awal meliputi ; kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, arti
lambang dan singkatan, dan abstrak.
2. Bagian
tengah meliputi ; - pendahuluan, terdiri dari; latar belakang,
perumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penulisan, metode penelitan,
sistematika penulisan.
- isi ( pembahasan )
- penutup terdiri dari; kesimpulan
dan saran
3.
Bagian akhir meliputi : daftar pustaka dan lampiran.
Tema adalah pokok
pikiran yang dipakai sebagai dasar mengarang.
Judul digunakan
sebagai kepala karangan. Judul berfungsi secara jelas dan tepat.
Latar
belakang/pendahuluan adalah sesuatu yang berfungsi untuk menarik perhatian
pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang akan
diuraikan.
Masalah / isi
merupakan tubuh karangan yang mempunyai bagian yang sangat esensial.
Kesimpulan dan
saran merupakan inti dari uraian yang telah dijelaskan. Kesimpulan harus
dirumuskan secara jelas dan tegas.
Cara menentukan
rumusan masalah
Penentuan rumusan
masalah dari latar belakang. Carilah ide pokok atau bahasan utama dalam latar
belakang. Untuk merumuskan masalah, bahasan dalam latar belakang ditandai fokus
pada akhir paragraf dengan kata penghubung oleh karena itu.
Cara menulis
daptar pustaka sebagai brikut :
Nama pengarang
(nama keluarga diletakan di depan) Tahun. Judul buku(dicetak miring). Kota
tempat penerbit: nama penerbit. Contoh. Keraf, Gorys. 1981. Diksi dan Gaya
Bahasa. Jakarta : Nusa Indah.
Contoh soal :
Tema Karya Ilmiah : Pengaruh
sinetron remaja terhadap perilaku siswa
26. Rumusan masalah yang tepat
berdasrkan tema karya tulis tersebut ............
a. Apakah peranan remaja dalam
sinetron ?
b. Bagaimana pengaruh sinetron remaja terhadap perilaku siwa?
c. Sinetron-sinetron apa saja yang
mempengaruhi perilaku siswa ?
d. Apakah mungkin sisnetron dapat
mempengaruhi siswa ?
e. Mengapa sinetron remaja
dipengaruhi siswa ?
jawaban : b
Pembahasan :
Jawaban yang b merupakan pertanyaan
dari tema karya ilmiah tersebut.
Topik : Menanamkan kejujuran pada siswa
27. Kalimat latar belakang yang
tepat untuk topik karya tulis di atas adalah… .
A.
Siswa
selalu menyontek saat ujian.
B. Telah tidak ada lagi kejujuran di sekolah.
C. Siswa kesulitan untuk menjadi orang jujur.
D. Kejujuran harus diwariskan kepada siswa.
E.
Saat ini
kebanyakan siswa tidak jujur dalam ujian.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena peneliti
memilih tema yang lebih tepat berlatar belakang pada hal sontek-menyontek.
Menurut kami jawabannya adalah E karena jawaban “A” menimbulkan pengertian
bahwa semua siswa selalu menyontek ujian, sedangkan jawaban “E” menjelaskan
bahwa saat ini kebanyakan siswa tidak jujur, jadi sebagian lainnya masih jujur
dalam ujian.
28. Judul karya tulis: menggali
potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
Penulisan Judul makalah yang tepat adalah ...
A. Menggali Potensi Diri Untuk
Meningkatkan Kepercayaan Diri
B. Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
C. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan kepercayaan diri
D.
Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
E. Menggali Potensi diri Untuk
Meningkatkan Kepercayaan diri
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Karena dalam penulisan
karya tulis kata penghubung diawali huruf kecil
SKL 14
Mengidentifikasi jenis-jenis frasa
1. Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi :
1) Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya
berinti kata benda.Dapat berfungsi menggantikan kata benda.
Contoh : buku
tulis
lemari besi
ibu bapak
2) Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti
kata kerja.Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat.
Contoh : sedang
belajar
akan datang
belum muncul
baru
menyadari
tidak mandi
3) Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya
berinti kata sifat.
Contoh
: cukup pintar
tidak cantik
hitam manis
murah sekali
4) Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya
menggunakan kata depan.Contoh : di rumah
dari Bandung
ke pantai
dengan tangan
kiri
oleh mereka
kepada
nenek
- Berdasarkan
fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
1) Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi
diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD).
contoh
: kuda hitam(DM)
anak ayam(DM)
sudah datang(MD)
dua orang(MD)
Macam-macam
frasa endosentris:
1) Frasa atributif, yaitu frasa
yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD.contoh : ibu
kandung (DM)
rumah ibu (DM)
tiga ekor (MD)
seorang anak (MD)
rumah
bersejarah (MD)
Contoh
soal :
Dua minggu
menjelang Ramadhan, the Islamic Forum seperti biasanya … dengan peserta dialog. Sebagian besar memang
adalah para muallaf dan nonmuslim yang sudah beberapa bulan belajar Islam.
Salah satu dari nonmuslim itu adalah seorang gadis, hampir saja kusangka gadis
Aceh atau Bangladesh. Ia kelihatan … dan
sopan, tapi ... dalam mempertanyakan banyak hal.
29. Frasa adjektiva yang tepat untuk mengisi titik-titik
dalam kalimat pada paragraf di atas adalah… .
A. sangat sepi, pemalu sekali, lebih
pemalu
B. lebih ramai, terlalu muda, kurang perhatian
C. amat jelas, perhatian sekali, sangat cermat
D. sangat padat, pendiam
sekali, sangat kritis
E. kurang peduli, amat suka, sangat tenang
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Jawaban D sangat tepat karena memang pantas
dimasukki frasa tadi
30. Frasa di bawah ini yang berupa frasa
bertingkat/atributif adalah ....
a. tanah air
b. demi nusa bangsa
c. drama televisi
d. pendidikan dan pelatihan
e. ke sekolah
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : Karena jawaban mempunyai pola (DM)
SKL 15
Mengidentifikasi jenis-jenis klausa
Arti Klausa adalah satuan gramatik
yang terdiri atas S–P baik disertai O, PEL, dan KET maupun tidak. Dengan
ringkas, klausa ialah S P (O) (PEL) (KET). Tanda kurung menandakan bahwa yang
terletak dalam kurung itu bersifat manasuka, artinya boleh ada, boleh juga
tidak ada.
Contoh:
Ketika orang-orang mulai menyukai
ayam bekisar, Edwin sudah memelihara untuk dijual di pasaran.
Kalimat di atas terdiri dari empat
klausa, yaitu:
1. (ketika) orang-orang mulai
(S–P);
2. menyukai ayam bekisar (P–O);
3. Edwin sudah memelihara (S–P);
dan
4. untuk dijual di pasaran
(P–Ket.).
I. Klausa Berdasarkan
Kategori Kata atau Frasa
Perhatikan kalimat di bawah ini!
Toni belum sempat mengunjungi
kakeknya kemarin.
Klausa kalimat tersebut jika
dianalisis secara fungsional, hasilnya sebagai berikut.
II. Klausa Berdasarkan
Struktur
Klausa dapat digolongkan
berdasarkan tiga dasar.
1. Klausa Berdasarkan
Struktur Intern
Unsur inti klausa ialah S dan P.
Namun demikian, S sering kali dihilangkan dalam kalimat luas sebagai akibat
penggabungan klausa dan dalam kalimat jawaban. Klausa yang terdiri atas S dan P
disebut klausa lengkap, sedangkan klausa yang tidak ber-S disebut klausa tidak
lengkap.
Contoh:
- Din tidak masuk sekolah karena
din sakit.
Subjek din dalam anak kalimat dapat
dihilangkan akibat penggabungan klausa din tidak masuk sekolah dan din sakit.
- Sedang bermain-main.
Sebagai jawaban pertanyaan
Anak-anak itu sedang apa? Klausa dibagi menjadi dua macam, yaitu klausa lengkap
dan klausa tidak lengkap. Klausa lengkap, berdasarkan struktur internnya, dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu klausa lengkap yang S-nya terletak di
depan P, dan klausa lengkap yang S-nya terletak di belakang P. Klausa yang
S-nya terletak di depan P disebut klausa lengkap susun biasa. Klausa lengkap
yang S-nya terletak di belakang P disebut klausa lengkap susun balik atau
klausa inversi.
Contoh:
Klausa lengkap susun biasa
Klausa lengkap susun balik
Klausa tidak lengkap sudah tentu
hanya terdiri atas unsur P, disertai O, PEL, atau KET.
Contoh:
e. sedang bermain-main
f. menulis surat
g. telah berangkat ke Jakarta
Klausa e terdiri atas P, klausa f
terdiri atas P diikuti O, dan klausa g terdiri atas P diikuti KET.
2. Klausa Berdasarkan Ada
Tidaknya Kata Negatif yang secara Gramatik Menegatifkan P
a. Klausa Positif
Klausa positif ialah klausa yang
tidak memiliki kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P.
Contoh:
- Mereka diliputi oleh perasaan
senang.
- Mertua itu sudah dianggap sebagai
ibunya.
b. Klausa Negatif
Klausa negatif ialah klausa yang
memiliki kata-kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P.
Kata-katanegatif itu ialah tiada, tak, bukan, belum, dan jangan.
Contoh:
- Orang tuanya sudah tiada.
- Yang dicari bukan dia.
3. Penggolongan Klausa
Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa yang Menduduki Fungsi P
P mungkin terdiri atas kata atau
frasa golongan N, V, Bil, dan FD. Berdasarkan golongan atau kategori kata atau
frasa yang menduduki fungsi P, klausa dapat digolongkan menjadi empat golongan.
a. Klausa Nominal
Klausa nominal ialah klausa yang
P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan N.
Contoh:
- Ia guru.
- Yang dibeli orang itu sepeda.
Kata golongan N ialah kata-kata
yang secara gramatik
mempunyai perilaku sebagai berikut.
- Pada tataran klausa dapat
menduduki fungsi S, P, dan O.
- Pada tataran frasa tidak dapat
dinegatifkan dengan kata tidak, melainkan dengan kata bukan, dapat diikuti kata
itu sebagai atributnya, dan dapat mengikuti kata depan di atau pada sebagai
aksisnya.
b. Klausa Verbal
Klausa verbal ialah klausa yang
P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan V.
Contoh:
- Petani mengerjakan sawahnya
dengan tekun.
- Dengan rajin, bapak guru
memeriksa karangan murid.
Kata golongan V ialah kata yang pada
tataran klausa cenderung menduduki fungsi P dan pada tataran frasa dapat
dinegatifkan dengan kata tidak. Misalnya kata-kata berdiri, gugup, menoleh,
berhati-hati, membaca, tidur, dan kurus.
Berdasarkan golongan kata verbal
itu, klausa verbal dapat digolongkan sebagai berikut.
1) Klausa verbal adjektif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata
golongan V yang termasuk golongan kata sifat atau terdiri atas frasa golongan V
yang unsur pusatnya berupa kata sifat.
Contoh:
-- Udaranya panas sekali.
-- Harga buku sangat mahal.
2) Klausa verbal intransitif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata
verbal yang termasuk golongan kata kerja intransitif atau terdiri atas frasa
verbal yang unsur pusatnya berupa kata kerja intransitif.
Contoh:
-- Burung-burung beterbangan di atas
permukaan air laut.
-- Anak-anak sedang bermain-main di
teras belakang.
3) Klausa verbal aktif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata
verbal yang termasuk golongan kata kerja transitif atau terdiri atas frasa
verbal yang unsur pusatnya berupa kata kerja transitif.
Contoh:
-- Arifin menghirup kopinya.
-- Ahmad sedang membaca buku novel.
4) Klausa verbal pasif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata
verbal yang termasuk golongan kata kerja pasif atau terdiri atas frasa verbal
yang unsur pusatnya berupa kata kerja pasif.
Contoh:
-- Tepat di muka pintu, aku
disambut oleh seorang petugas.
-- Presiden dan Wakil Presiden
dipilih oleh MPR untuk jangka waktu lima tahun.
5) Klausa verbal yang refleksif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata
verbal yang termasuk golongan kata kerja refleksif, yaitu kata kerja yang
menyatakan perbuatan yang mengenai pelaku perbuatan itu sendiri. Pada umumnya
kata kerja ini berbentuk kata kerja meN- diikuti kata diri.
Contoh:
-- Anak-anak itu menyembunyikan
diri.
-- Mereka sedang memanaskan diri.
6) Klausa verbal yang resiprokal
Klausa ini P-nya terdiri atas kata
verbal yang termasuk golongan kata kerja resiprokal, yaitu kata kerja yang
menyatakan kesalingan . Bentuknya ialah (saling) meN-, saling ber-an dengan
proses pengulangan atau tidak dan saling meN-.
Contoh:
-- Pemuda dan gadis itu
berpandang-pandangan.
-- Mereka saling memukul.
c. Klausa Bilangan
Klausa bilangan atau klausa numeral
ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan bilangan.
Contoh:
- Roda truk itu ada enam.
- Kerbau petani itu hanya dua ekor.
Kata bilangan ialah kata-kata yang
dapat diikuti oleh kata penyukat. rang, ekor, batang, keping, buah, kodi,
helai, dan masih banyak lagi. Misalnya kata satu, dua, dan seterusnya; kedua,
ketiga, dan seterusnya; beberapa, setiap, dan sebagainya; sedangkan frasa
bilangan ialah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan,
misalnya dua ekor, tiga batang, lima buah, setiap jengkal, beberapa butir, dan
sebagainya.
4. Klausa Depan
Klausa depan atau klausa
preposisional ialah klausa yang Pnya terdiri atas frasa depan, yaitu frasa yang
diawali oleh kata depan sebagai penanda.
Contoh:
a. Kredit itu untuk para pengusaha
lemah.
b. Pegawai itu ke kantor setiap
hari.
Dalam kalimat tertentu, klausa
memiliki dua bagian, yakni klausa induk (induk kalimat) dan klausa subordinatif
(anak kalimat). Keberadaan klausa induk dan klausa anak ini mensyaratkan
konstruksi tataran sintaksis yang lebih besar.
Perhatikan contoh berikut ini!
Penggabungan klausa induk dan
klausa anak berarti klausa tersebut memasuki tahap struktur kalimat.
Penghubungan antar klausa ini mensyaratkan kehadiran konjungsi (kata sambung).
Dilihat dari perilaku sintaksisnya dalam kalimat, konjungsi dibagi menjadi
empat kelompok, yaitu konjungsi koordinatif (dan, serta, atau, tetapi, . . .);
konjungsi korelatif (baik . . . maupun . . .; entah . . . entah . . .; tidak
hanya . . ., tetapi juga . . .; . . .); konjungsi subordinatif (sejak, karena,
setelah, seperti, agar, dengan, . . . .); dan konjungsi antarkalimat (meskipun
demikian begitu, kemudian, oleh karena itu, bahkan, lagi pula, . . .).
Contoh:
a. Dia menangis dan istrinya pun
tersedu-sedu.
b. Entah disetujui entah tidak, dia
tetap akan mengusulkan gagasannya.
c. Narto harus belajar giat agar
naik kelas.
d. - Kami tidak sependapat dengan
dia. Kami tidak akan menghalanginya.
d. - Kami tidak sependapat dengan
dia. Biarpun begitu, kami tidak akan menghalanginya.
Konjungsi-konjungsi itu dapat
menghubungkan kata, frasa, ataupun klausa. Dalam hubungannya dengan kata dan
frasa, bentuk konjungsi bertindak sebagai preposisi. Dalam hubungannya dengan
klausa, bentuk konjungsi bertindak sebagai murni konjungsi. Dengan demikian,
kalimat frasa dan klausa pun dapat diidentifikasi.
Contoh:
Klausa Ibu tidak berbelanja sebagai
klausa induk dan klausa uangnya habis sebagai klausa anak. Konjungsi karena
sebagai konjungsi subordinatif-sebab yang menghubungkan dua klausa atau lebih
dengan status sintaksis tidak sama. Jadi, ada klausa induk dan klausa anak.
Contoh Soal :
Bacalah paragraf berikut dengan
cermat!
(1)Menjelang Ujian Nasional para
siswa mempersiapkan diri agar memperoleh nilai yang memuaskan. (2) Banyak cara
yang dilakukan para siswa sebelum menempuh ujian. (3) Para siswa yang memiliki
banyak uang bisa mengikuti bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat ke
rumah. (4) Namun, bagi para siswa yang uangnya pas-pasan, mereka dapat
membentuk kelompok belajar atau mengikuti pendalaman materi yang diadakan oleh
sekolah. (5) Pendalaman materi di sekolah tidak mahal.
31. Kalimat yang berpola SKP dalam
pargraf tersebut adalah kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E.
(5)
Pembahasan : (1) Menjelang Ujian
Nasional (K) para siswa (S) mempersiapkan (P) diri (O) agar memperoleh nilai
yang memuaskan (K).
(2) Banyak cara (S) yang dilakukan (P) para siswa (O) sebelum menempuh
ujian(K).
(3) Para siswa yang memiliki banyak uang (S) bisa mengikuti (P) bimbingan
belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah(O).
(4) Namun, bagi para siswa yang uangnya pas-pasan(S), mereka (S) dapat
membentuk (P) kelompok belajar (O) atau mengikuti (P) pendalaman materi yang
diadakan oleh sekolah(O).
(5) Pendalaman materi (S) di sekolah (K) tidak mahal(P).
Jawaban: E
32. Yang termasuk dalam kategori kalimat klausa lengkap
adalah....
a. Hari ini masuk
sekolah
b. Adi mengerjakan tugas ilmiah
c. Menjahit kain
yang robek
d. Sedang berjalan
e. Telah sampai di
Bali
Jawaban : B
Pembahasan : Adi mengerjakan tugas
ilmiah (S-P-O)
SKL 16
Mengidentifikasi jenis-jenis
kalimat
jenis-jenis
kalimat yang dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok.
A.
Berdasarkan Pengucapan
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat
Langsung
Kalimat langsung
adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga
dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain
(orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan
dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
- Ibu
berkata: “Rohan, jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat!”
- “Saya
gembira sekali”,kata ayah,”karena kamu lulus ujian”.
2. Kalimat
Tak Langsung
Kalimat tak
langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan
orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan
sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
- Ibu
berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian.
- Kakak
berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.
.
B.
Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Kalimat Tunggal
Kallimat tunggal
adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek
dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana.
Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar
yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-pola pembentukannya. Pola-pola
kalimat dasar yang dimaksud adalah:
* KB + KK
(Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh: Victoriabernyanyi
.
S P
* KB + KS (Kata
Benda + Kata Sifat)
Contoh:
Ikasangat rajin
.
S P
* KB + KBil (Kata
Benda + Kata Bilangan)
Contoh: Masalahnyaseribu
satu.
.
S P
Kalimat
tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat
nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh :
Saya siswa kelas VI.
2. Kalimat
verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh :
Adik bernyanyi.
Setiap kalimat
tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada
unsur-unsurnya. Dengan penambahan unsur-unsur itu, unsur utama dari kalimat
masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas menjadi dua puluh
atau lebih. Perluasan kalimat tesebut terdiri atas:
1. Keterangan
tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Bali, sekeliling kota.
2. Keterangan
waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun depan, kemarin sore,
minggu kedua bulan ini.
3. Keterangan
alat (dengan + kata benda), seperti: dengan linggis, dengan undang-undang itu,
dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek.
4. Keterangan
modalitas, seperti: harus, barangkali, seyogyanya. sesungguhnya, sepatutnya.
5. Keternagan
cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti: dengan hati-hati, seenaknya
saja, selekas mungkin.
6. Keterangan
aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.
7. Keterangan
tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi mereka.
8. Keterangan
sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa, lantaran panik.
9. Keterangan
aposisi adalah keterangan yang sifatnya menggantikan, seperti: penerima Sepatu
Emas, David Beckham.
10. Frasa yang,
seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas, pemimpin yang memperhatikan rakyat.
Contoh perluasan
kalimat tunggal adalah:
1. Victoria akan
bernyanyi di Las Vegas.
2. Masalahnya
seribu satu yang belum terpecahkan.
3. Ika sangat
rajin menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
2.
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk
terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik
kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas 3
jenis, yaitu:
2.1. Kalimat
Majemuk Setara (KMS)
Kalimat ini
terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat
sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian,
yaitu:
* KMS
Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan
atau serta.
Contoh:
- Kami
mencari bahan dan mereka meramunya.
- Ratih dan
Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
* KMS
Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan,
namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan
pertentangan.
Contoh:
- Indonesia
adalah negara berkembang, sedangkan jepang termasuk negara yang sudah maju.
- Bukan
saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.
* KMS Pemilihan.
Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau.
Contoh:
- Makalah
ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.
- Aku atau
dia yang akan kamu pilih.
* KMS Penguatan.
Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata bahkan.
Contoh:
- Dia tidak
hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
- Pencuri
itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.
* KMS yang dibentuk
dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian,
untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan.
Contoh:
- Mula-mula
disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama
juara melukis tingkat SMP.
2.2 Kalimat
Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk
setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu suku kalimat yang tidak
bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat.
Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai
klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut
dengan klausa sematan (anak kalimat).
Ada beberapa
penanda hubungan / konjungsi yang dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat,
yaitu:
1. Waktu :
ketika, sejak
2. Sebab:
karena, Olehkarenaitu, sebab, oleh sebab itu
3. Akibat:
hingga, sehingga, maka
4. Syarat:
jika, asalkan, apabila
5.
Perlawanan: meskipun, walaupun
6.
Pengandaian: andaikata, seandainya
7. Tujuan:
agar, supaya, untukbiar
8.
Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah
9.
Pembatasan: kecuali, selain
10. Alat:
dengan+ katabenda: dengan tongkat
11.
Kesertaan: dengan+ orang
Contoh:
- Walaupun
komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan
data-data komputer itu.
Induk kalimat:
Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Anak
kalimat: Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
2.3 Kalimat
Majemuk Campuran
Kalimat majemuk
campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat
atau kebalikannya.
Contoh:
-
Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
KMS: Kami
berhenti dan langsung pulang.
KMC: Kami
berhenti karena hari sudah malam.
.
Kami langsung pulang karena hari sudah malam.h
- Kami
pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
KMS: Kami
pulang, tetapi mereka masih bekerja.
KMB: Mereka masih
bekerja karena tugasnya belum selesai.
.
C.
Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Kalimat
Perintah
Kalimat perintah
adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!)
dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai
dengan intonasi tinggi.
Macam-macam
kalimat perintah :
* Kalimat
perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh :
Gantilah bajumu !
* Kalimat
larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh Jangan
membuang sampah sembarangan !
* Kalimat ajakan,
ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh :
Tolong temani nenekmu di rumah !
2.
Kalimat Berita
Kalimat berita
adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya
diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan
intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam
kalimat berita :
* Kalimat berita
kepastian
Contoh :
Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
* Kalimat berita
pengingkaran
Contoh :
Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
* Kalimat berita
kesangsian
Contoh :
Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
* Kalmat berita
bentuk lainnya
Contoh :
Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.
3.
Kalimat Tanya
Kalimat tanya
adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi
(jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam
penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya
yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.
Contoh:
- Mengapa
gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?
- Kapan
Becks kembali ke Inggris?
4.
Kalimat Seruan
Kalimat seruan
adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau
yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi
dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam
penulisannya.
Contoh:
- Aduh,
pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
- Bukan
main, eloknya.
.
D.
Berdasarkan Unsur Kalimat
Kalimat dapat
dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat
Lengkap
Kalimat lengkap
adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari satu buah subyek dan
satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap.
Contoh :
- Mahasiswaberdiskusidi
dalam kelas.
.
S
P
K
- Ibumengenakankaos
hijau dan celana hitam.
.
S
P
O
2. Kalimat
Tidak Lengkap
Kalimat tidak
lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki subyek saja,
atau predikat saja, atau objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap
biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan,
larangan, sapaan dan kekaguman.
Contoh:
- Selamat sore
- Silakan Masuk!
- Kapan menikah?
- Hei, Kawan…
.
E.
Berdasarkan Susunan S-P
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Kalimat Versi
Kalimat versi
adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu
yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk
menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada
urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan
makna.
Contoh:
- Ambilkankoran
di atas kursi itu!
.
P
S
- Sepakatkamiuntuk
berkumpul di taman kota.
.
S
P
K
2.
Kalimat Inversi
Kalimat inversi
adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola
kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).
Contoh:
- Penelitian
inidilakukanmerekasejak 2 bulan yang lalu.
.
S
P
O
K
- Aku
dan diabertemudi cafe ini.
.
S P
K
.
F.
Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retorikanya)
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1.
Kalimat Yang Melepas
Kalimat yang
melepas terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh unsur utama
(induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan (anak kalimat). Unsur anak
kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya. Jika unsur anak
kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.
Contoh;
- Saya akan
dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana.
- Semua
warga negara harus menaati segala perundang-undangan yang berlaku agar
kehidupan di negeri ini berjalan dengan tertib dan aman.
2. Kalimat
yang Klimaks
Kalimat klimaks
terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan
diikuti oleh induk kalimat. Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca
anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada sesuatu yang
ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu, penyajian kalimat ini terasa
berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.
Contoh:
-
Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.
- Setelah
1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya tiga sandera warga negara
Prancis itu dibebaskan juga.3.
3. Kalimat
Yang Berimbang
Kalimat yang berimbang
disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk campuran,
Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke
dalam bangun kalimat yang simetri.
Contoh:
-
Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan domestik berlomba
melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.
- Jika
stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dapat
beribadat dengan leluasa.
.
G.
Berdasarkan Subjeknya
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Kaliamat Aktif
Kalimat
aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan/tindakan.
Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang berawalan me- dan
ber-. Predikat juga dapat berupa kata kerja aus (kata kerja yang tidak
dapat dilekati oleh awalan me–saja), misalnya pergi, tidur, mandi,
dll (kecuali makan dan minum).
Contoh:
- Mereka
akan berangkat besok pagi.
- Kakak
membantu ibu di dapur.
Kalimat
aktif dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.1 Kalimat
Aktif Transitif
Kalimat aktif
transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat
pada kalimat ini biasanya berawalam me- dan selalu dapatt dirubah menjadi
kalimat pasif.
Contoh:
Enimencucipiring.
.
S
P O1
1.2 Kalimat
Aktif Intransitif
Kalimat aktif
intransitif adalah kalimat yang tidak dapat diikuti oleh objek penderita
(O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawaln ber-. Kalimat yang berawalan
me- tidak diikuti dengan O1. Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat
pasif.
Contoh:
- Merekaberangkatminggu
depan.
.
S
P
K
- Amelmenangis
tersedu-sedudi kamar.
.
S
P
K
1.3 Kalimat
Semi Transitif
Kalimat ini tidak
dapat dirubah menjadi kal pasif karena disertai oleh pelengkap bukan objek.
Contoh:
- Diankehilanganpensil.
.
S
P Pel.
- Soniselalu
mengenderaisepeda motorke kampus.
.
S P
Pel
K
2.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif
adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya
memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh
kata depan oleh.
Kalimat pasif
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
2.1 Kalimat
Pasif Biasa
Kalimat pasif ini
biasanya diperoleh dari kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat ini
berawalan di-,ter-,ke-an.
Contoh:
- PiringdicuciEni.
.
S P O2
2.2 Kalimat
Pasif Zero
Kalimat pasif
zero adalah kalimat yang objek pelakunya(O2) melekat berdekatan dengan O2 tanpa
disisipi dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini berakhiran -kan dan akan
terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya juga dapat berupa kata dasar
berkelas kerja kecuali kata kerja aus. Kalimat pasif zero ini berhubungan
dengan kalimat baku.
Contoh:
- Kupukuladik.
.
O2 P S
-
Akan sayasampaikanpesanmu.
.
O2
P
S
Cara mengubah
kalimat aktif menjadi kalimat pasif :
1. Subjek
pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2. Awalan
me- diganti dengan di-.
3.
Tambahkan kata oleh di belakang predikat.
Contoh :
Bapak memancing ikan. (aktif)
.
Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4. Jika
subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus,
kemudian subjek dan predikat dirapatkan.
Contoh :
Aku harus memngerjakan PR. (aktif)
.
PR harus kukerjakan. (pasif)
33. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat
pengganti subjek adalah….
a. Ayah seorang yang berjuang pada masa perang
kemerdekaan.
b. Ibu mengunjungi keluarga yang membesarkannya.
c. Nenek
tinggal di ibukota Negara Republik Indonesia.
d. Yang
berpakaian seragam SMP itu,adik saya.
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : karena pada jawaban D “Yang berpakaian
seragam SMP itu” pengganti dari adik.
34. Kalimat yang
menyatakan menyerupai adalah……
a. Rama senang bermain mobil-mobilan
b. Pukullah dia kuat-kuat
c. Rumah-rumah itu akan dijual
d. Ani membeli buah-buahan dipasar
e. Yadi berlari-lari di lapangan
Jawaban : a
Pembahasan : karena menyerupai mengendarai mobil.
Mainan yang menyerupai bentuk mobil
SKL 17
Menentukan pola kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua
buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi
akhir. Kalimat terdiri dari berbagai unsur seperti subyek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan. Sebuah kalimat dikatakan sempurna bila memiliki
minimal dua unsur, yaitu subyek dan predikat.
A. Unsur Kalimat
1. Subyek (S)
Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
Merupakan jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
Contoh :
Agnes Monika adalah seorang aktor dan penyanyi.
Super Junior adalah boyband favoritku.
Buku itu dibeli oleh Karta.
2. Predikat (P)
Unsur inti pada kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek.
Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
Merupakan jawaban dari pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana”.
Contoh :
Yeti menyanyi dengan merdu.
Hana memasak nasi goreng.
Lili membaca majalah.
3. Objek (O)
Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
Biasanya terletak di belakang predikat.
Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subyek.
Ada dua macam objek, yaitu :
Objek Penderita : kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau
kelompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang
dinyatakan oleh subyek.
Makna objek penderita :
1. Penderita
Contoh : Karto mencoret-coret tembok.
2. Penerima
Contoh : Wati memakai baju Heechul.
3. Tempat
Contoh : Super Junior datang ke Indonesia.
4. Alat
Contoh : Kasim melempar bola ke Joko.
5. Hasil
Contoh : Doni mengerjakan tugas bahasa Indonesia.
Objek Penyerta : objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami
sesuatu.
Makna objek penyerta :
1. Penderita.
Contoh : Suma memberikan Surya komputer baru.
2. Hasil.
Contoh : Redi membelikan orangtuanya rumah.
4. Keterangan (K)
Hubungannya dengan predikat renggang.
Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
Terdiri dari beberapa jenis :
Keterangan Tempat
Agnes akan konser di Singapura.
Keterangan Alat
Dalam drama itu, Karta memukul Sule dengan panci.
Keterangan Waktu
Sinta akan kembali ke Korea pukul 11 malam.
Keterangan Tujuan
Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
Keterangan Cara
Mereka memperhatikan koreo dengan seksama.
Keterangan Penyerta
Ali pergi bersama Doni.
Keterangan Similatif
Yasin memberikan arahan kepada pemain sebagai pelatih.
Keterangan Sebab
Dia sangat sukses sekarang karena giat bekerja.
5. Pelengkap (Pel.)
Terletak di belakang predikat.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam
kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah
yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Contoh :
Kiki memberikanku novel bagus.
Hana menghadiahkan orangtuanya restoran baru.
Mahkota itu bertahtakan mutiara.
B. Pola Kalimat
Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola :
1. S-P
Karto tidur.
2. S-P-O
Sinta makan nasi.
3. S-P-Pel
Cincinnya bertahtakan berlian.
4. S-P-K
D’Bagindas konser di Tokyo Dome.
5. S-P-O-Pel
Yuli menamai kura-kuranya Kira.
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Harmo membuatkan semua member nasi goreng.
7. S-P-O-K
Enci minum susu strawberry setiap hari.
8. S-P-Pel-K.
Semua member sedih ketika Karno masuk militer.
Contoh :
1. S-P
Desi belajar
2. S-P-O
Iyan menonton drama
3. S-P-Pel
Mita tertawa terbahak-bahak
4. S-P-K
Karto pergi ke Indonesia
5. S-P-O-Pel
Ohno sedang mencarikan ikan untuk kucingnya Nino
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Akbar senam bersama Hana
7. S-P-O-K
Ono memancing ikan setiap sore
8. S-P-Pel-K
Mita tertawa terbahak-bahak ketika melihat Desi tercebur ke dalam kolam ikan
Contoh soal
Bacalah paragraf berikut dengan cermat!
(1) Menjelang Ujian Nasional para siswa mempersiapkan diri agar memperoleh
nilai yang memuaskan. (2) Banyak cara yang dilakukan para siswa sebelum
menempuh ujian. (3) Para siswa yang memiliki banyak uang bisa mengikuti
bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah. (4) Namun, bagi para
siswa yang uangnya pas-pasan, mereka dapat membentuk kelompok belajar atau
mengikuti pendalaman materi yang diadakan oleh sekolah. (5) Pendalaman materi
di sekolah tidak mahal.
35. Kalimat yang berpola SKP dalam pargraf tersebut adalah kalimat nomor
....(soal UN 2009-2010 Paket 67 A).
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Jawaban: E
Pembahasan:
(1) Menjelang Ujian Nasional (K) para siswa (S) mempersiapkan (P) diri (O) agar
memperoleh nilai yang memuaskan (K).
(2) Banyak cara (S) yang dilakukan (P) para siswa (O) sebelum menempuh
ujian(K).
(3) Para siswa yang memiliki banyak uang (S) bisa mengikuti (P) bimbingan
belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah(O).
(4) Namun, bagi para siswa yang uangnya pas-pasan(S), mereka (S) dapat
membentuk (P) kelompok belajar (O) atau mengikuti (P) pendalaman materi yang
diadakan oleh sekolah(O).
(5) Pendalaman materi (S) di sekolah (K) tidak mahal(P)
36. Siswa SMA/MA/SMK akan menghadapi Ujian Nasional (UN)
pada tanggal 18-21 April 2011.
Pola kalimat tersebut adalah ….
A. S – P – O
B. S – P – K
C. S – P – O – K
D. K – S – P – K
E. S - P – Pel
Pembahasan:
Siswa SMA/MA/SMK (S)
akan menghadapi (P)
Ujian Nasional (UN) (O)
pada tanggal 18-21 April 2011 (K)
Jawaban: C
SKL 18
Menggunakan kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang
telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi
adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentukan kata.
Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan.
JENIS-JENIS IMBUHAN
Imbuhan menurut posisinya terbagi
ke dalam empat bentuk
a. Awalan atau
prefiks
Contoh:meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
b. Sisipan atau
infiks
Contoh:-el, -er, -e-, dan –in-
c. Akhiran atau
sufiks
Contoh:-kan, -an, -I, dan –nya
d. Konfiks atau
simulfiks
Berupa awalan dan
akhiran yang pemakaiannya sekaligus.
Contoh: Ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya
Imbuhan yang diserap dalam bahasa
asing.Imbuhan tersebut,diantaranya,adalah sebagai berikut:
a. Dari bahasa
Arab:-ah, -i.Fungsinya sebagai penbentuk atau penanda kata sifat.
Contohnya : manusiawi, alamiah, alami
b. Dari bahasa
Sansekerta: -man, -wan, -wati,.Fungsinya sebagai pembentuk kata benda.Contohnya
: budiman, wartawan, pragawati.
c. Dari bahasa
Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contohnya : egois, deskriptif, formal
FUNGSI
IMBUHAN
a. Membentuk kata
benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an,pe-an,
per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
b. Membentuk kata
kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i.
Contohnya: melaut
berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, &menaiki.
c. Membentuk kata
sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is.Contohnya: manusiawi, Duniawi, ilmiah, agamis
d. Membentuk kata
bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
Contoh soal
Cermati kalimat berikut!
Pembangunan aparteman bersubsidi itu tidak lancar.
37. Kalimat yang menggunakan kata berimbuhan peN-an yang semakna dengan
imbuhan peN-an pada kata pembangunan adalah....(soal UN 2009-2010 Paket
67 A)
A. Berkas perkara pencemaran nama baik itu sudah dilimpahkan kepada
pengadilan
B. Penggilingan padi satu-satunya di desa kami itu sudah lama tidak
berfungsi
C. Supaya jernih, penyaringan
minyak kelapa sawit itu harus dilakukan beberapa kali
D. Pada musim penghujan ini, pemukiman penduduk sudah tergenang air
sedalam 50cm
E. Pemutusan hubungan kerja banyak terjadi di berbagai perusahaan akibat
krisis moneter
Jawaban: C
Pembahasan:
Imbuhan peN-an pada kata pembangunan pada kalimat tersaji bermakna proses
(membangun)
Adapun;
Imbuhan peN-an pada kata pencemaran bermakna hal (yang terkait dengan
mencemarkan)
Imbuhan peN-an pada kata penggilingan bermakna alat (menggiling) atau tempat
(menggiling)
Imbuhan peN-an pada kata penyaringan bermakna proses (menyaring)
Imbuhan peN-an pada kata pemukiman bermakna tempat (bermukim)
Imbuhan peN-an pada kata pemutusan bermakna hal (yang terkait dengan
memutuskan)
38. Kata bercetak miring dalam kalimat-kalimat berikut
yang seharusnya diberi imbuhan ke-an adalah…
a. Karena hujan,
semalam Doni demam.
b. Kami akan segera lanjut perjalanan.
c. Sahabat antara Ima dan Ria sudah retak.
d. Malam ini langit mandi cahaya bintang.
Kunci jawaban : A
Pembahasan : Karena kata tersebut lebih logis dimasukki
imbuhan ke-an.
39. Imbuhan ter- yang menyatakan makna “dikenai tindakan
secara tak sengaja” terdapat pada kalimat…
a. Anak dari Kotabaru itu pandai dan tidak mudah tertipu.
b. Tulisan budi tidak terbaca olehku.
c. Dalam kecelakaan itu,
maman terlempar beberapa meter.
d. Semua orang tertampung di tenda pengungsian di lapangan.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : karena dalam kalimat tersebut maman tidak
sengaja terlempar karena kecelakaan.
40. Imbuhan ter- yang bermakna “dalam keadaan di-“
terdapat pada kalimat…
a. Beberapa novel tertata
rapi di rak buku.
b. Siswa terpandai di kelasku berasal dari Banjar.
c. Gula itu terlarut dalam air.
d. Anak itu tertidur di kursi ruang tamu.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena dalam keadaan tata “Beberapa novel
tertata rapi di rak buku”
SKL 19
Mengidentifikasi berbagai jenis
makna kata(konotasi/denotasi, luas, umum, khusus, gramatikal)
Makna adalah arti atau
maksud yang tersimpul dari suatu kata, jadi makna dengan bendanya sangat
bertautan dan saling menyatu. Jika suatu kata tidak bisa dihubungkan dengan
bendanya, peristiwa atau keadaan tertentu maka kita tidak bisa memperoleh makna
dari kata itu (Tjiptadi, 1984:19).
Kata-kata yang bersal dari dasar yang sama sering menjadi sumber kesulitan atau
kesalahan berbahasa, maka pilihan dan penggunaannya harus sesuai dengan makna
yang terkandung dalam sebuah kata. Agar bahasa yang dipergunakan mudah dipahami,
dimengerti, dan tidak salah penafsirannya, dari segi makna yang dapat
menumbuhkan resksi dalam pikiran pembaca atau pendengar karena rangsangan aspek
bentuk kata tertentu.
Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan pengertian makna kata, yakni makna
donatif, makna konotatif, makna leksikal, makna gramatikal.
Makna
Denotatif
Sebuah kata
mengandung kata denotatif, bila kata itu mengacu atau menunjukan pengertian
atau makna yang sebenarnya. Kata yang mengandung makna denotative digunakan
dalam bahasa ilmiah, karena itu dalam bahasa ilmiah seseorang ingin
menyampaikan gagasannya. Agar gagasan yang disampaikantidak menimbulkan
tafsiran ganda, ia harus menyampaikan gagasannya dengan kata-kata yang
mengandung makna denotative.
Makna denotatif ialah makna dasar, umum, apa adanya, netral tidak mencampuri
nilai rasa, dan tidak berupa kiasan Maskurun (1984:10).
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit maka wajar, yang
berarti mkna kat ayang sesuai dengan apa adanya, sesuai dengan observasi, hasil
pengukuran dan pembatasan (perera, 1991:69).
Makna denotatif didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu diluar
bahasa atau didasarkan atas konvensi tertentu (kridalaksana, 1993:40).
Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis simpulkan bahwa makna denotative
adalah makna yang sebenarnya, umum, apa adanya, tidak mencampuri nilai rasa,
dan tidak berupa kiasan. Apabila seseorang mengatakan tangan kanannya sakit,
maka yang dimaksudkan adalah tangannya yang sebelah kanan sakit.
Makna Konotatif
Sebuah kata
mengandung makna konotatif, bila kata-kata itu mengandung nilai-nilai emosi
tertentu. Dalam berbahasa orang tidak hanya mengungkap gagasan, pendapat atau
isi pikiran. Tetapi juga mengungkapakan emosi-emosi tertentu. Mungkin saja
kata-kata yang dipakai sama, akan tetapi karena adanya kandungan emosi yang
dimuatnya menyebabkan kata-kata yang diucapkan mengandung makna konotatif
disamping mkna denotatif.
Makna konotatif adalah makna yang berupa kiasan atau yang disertai nilai rasa,
tambahan-tambahan sikap sosial, sikap pribadi sikap dari suatu zaman, dan
criteria-kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.
Seperti kata kursi, kursi disini bukan lagi tempat duduk, melaikan suatu
jabatan atau kedudukan yang ditempati oleh seseorang. Kursi diartikan sebagai
tempat duduk mengandung makna lugas atau makna denotatif. Kursi yang diartikan
suatu jabatan atau kedudukan yang diperoleh seseorang mengandung makna kiasan
atau makna konotatif.
Makna
Leksikal
akna Leksikal
ialah makna kata seperti yang terdapat dalam kamus, istilah leksikal berasal
dari leksikon yang berarti kamus. Makna kata yang sesuai dengan kamus inilah
kata yang bermakna leksikal. Misalnya : Batin (hati), Belai (usap), Cela
(cacat).
Makna
Gramatikal
Makna gramatikal adalah
makna kata yang diperoleh dari hasil perstiwa tata bahasa, istilah gramatikal
dari kata grammar yang artinya tata bahasa. Makna gramatikal sebagau hasil
peristiwa tata bahasa ini sering disebut juga nosi. Misalnya : Nosi-an pada
kata gantungan adalah alat.
Makna
Asosiatif
Makna asosiatif mencakup keseluruhan hubungan makna
dengan nalar diluar bahasa. Ia berhubungan dengan masyarakat pemakai bahasa,
pribadi memakai bahasa, perasaan pemakai bahasa, nilai-nilai masyarakat pemakai
bahasa dan perkembangan kata sesuai kehendak pemakai bahasa. Makna asositif
dibagi menjadi beberapa macam, seperti makna kolokatif, makna reflektif, makna
stilistik, makna afektif, dan makna interpretatif.
1. Makna
Kolokatif
Makna kolokatif lebih berhubungan dengan penempatan makna
dalam frase sebuah bahasa. Kata kaya dan miskin terbatas pada kelompok farase.
Makna kolokatif adalah makna kata yang ditentukan oleh penggunaannya dalam
kalimat. Kata yang bermakna kolokatif memiliki makna yang sebenarnya.
2. Makna
Reflektif
Makna reflektif adalah makna yang mengandung satu makna
konseptual dengan konseptual yang lain, dan cenderung kepada sesuatu yang
bersifat sacral, suci/tabu terlarang, kurang sopan, atau haram serta diperoleh
berdasarkan pengalaman pribadi atau pengalaman sejarah.
3. Makna
Stilistika
Makna stilistika adalah makna kata yang digunakan
berdasarkan keadaan atau situasi dan lingkungan masyarakat pemakai bahasa itu.
Sedangkan bahasa itu sendiri merupakan salah satu cirri pembeda utama dari
mahluk lain didunia ini. Mengenai bahasa secara tidak langsung akan berbicara
mempelajari kosa kata yang terdapat dalam bahasa yang digunakan pada eaktu
komunikasi itu.
4. Makna
Afektif
Makna ini biasanya dipakai oleh pembicara berdasarkan
perasaan yang digunakan dalam berbahasa.
5. Makna
interpretatif
Makna interpretatif adalah makna yang berhubungan dengan
penafsiran dan tanggapan dari pembaca atau pendengar, menulis atau berbicara,
membaca atau mendengarkan (parera,1991:72).
Contoh soal :
41. Kalimat yang mengandung makna konotasi positif
adalah….
a. Penjahat itu telah mampus ditembakoleh polisi.
b. Bini Mang Udin telah melahirkan.
c. Istrinya yang belia
telah mengandung.
d. Ibu Tinah sedang bunting tujuh bulan.
PEMBAHASAN:
Konotasi positif merupakan kata yang berkonotasi baik.Kata istri dan
mengandung~ berkonotasi baik.Jawaban C
42. Kalimat yang menggunakan kata berkonotasi negatif
adalah….
a. Sebagai seorang istri harus pandai menyenangkan suami.
b. Biaya pemakaman para korban bencana alam ditanggung pemerintah setempat.
c. Para wanita tuna susila bekerja akibat tuntutan kebutuhan ekonomi.
d. Selama meringkuk di
penjara, Roy berubah menjadi pendiam.
PEMBAHASAN:
Kata berkonotasi negatif adalah kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.Kata
“istri” dan “suami” konotasi positif.Kata”pemakaman” Konotasi
positif.Kata”wanita tuna susila” konotasi positif.Kata “penjara” ~ bangunan
tempat mengurung orang hukuman (bui)konotasi negatif.Jawaban D
SKL 20
Mengidentifikasi berbagai kata yang
mengalami perubahan/pergeseran makna (homonim/homofon/ homograf/polisemi/sinestesia/peyorasi/ameliorasi/kata
hias)
Perubahan Makna Kata
Kata-kata dalam bahasa Indonesia, baik kata asli bahasa asing maknanya ada yang
mengalami perubahan.Perubahan makna kata tersebut terjadi sesuai dengan
bergiliranya waktu yang dipengaruhi perkembangan budaya. Perubahn makna kata
terjadi dengan proses yang bermacam-macam,yakni:
1. Meluas,maksudnya kata-kata
yang dulunya memiliki arti yang terbatas
kini cakupan maknanya jadi luas.
Contohnya: Ibu artinya wanita yang melahirkan kita,sekarang
siapa saja
perempuan yang agak tua dipanggil ibu.
2. Menyempit,yaitu kata yang
dulunya memiliki makna luas sekarang
maknanya menjadi sempit.
Contohnya: Pembantu artinya orang yang membantu orang lain.
Sekarang pembantu adalah pembantu rumah tangga (babu).
3. Amelioratif, pengertian kata
yang baru dirasakan lebih baik dan
enak didengar dibandingkan dengan kata yang lama.
Contohnya: busana lebih baik dari pakaian
4. Peyoratif, kata yang sekarang
maknanya lebih rendah dari yang dulu.
Contohnya: istri simpanan dulunya istri muda
5. Sinestesia, perubahan arti
akibat pertukaran tanggapan antara dua indera
yang berlain.
Contoh: Kata-kata yang diucapkannya menusuk hati,Gadis itu
berwajah manis.
6. Asosiasi,yaitu perubahan
makna yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh: Kios-kios disapu bersih oleh polisi pamong prajo.
Anak yang
macam-macam sikat saja biar aman.
Contoh Soal :
43. Minggu lalu Budi telah melaksanakan Ulangan semester
Bahasa Indonesia, dan ternyata hasilnyapun Budi mendapatkan nilai merah.
Makna kata yang bercetak miring adalah....
A.
Bagus
B.
Jelek
C.
Sangat Baik
D.
Cukup
E.
Sesuai Standard
Jawaban : B
Pembahasan : Merah berarti saja dibawah standar
kelulusan nilai.
44. Kata-katamu sungguh pedas untuk didengar.
Kalimat diatas termasuk dalam perubahan makna kata?
A.
Sinestesia
B.
Generalisasi
C.
Asosiasi
D.
Spesialisasi
E.
Peyorasi
Jawaban : A
Pembahasan : karena terdapat perubahan arti akibat
pertukaran tanggapan antara dua indera
yang berlain yaitu Kata-katamu sungguh pedas untuk didengar.
SKL 21
Menggunakan kata baku
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang telah ditentukan. Dalam kalimat resmi, baik lisan maupun
tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
PENGGUNAAN RAGAM BAKU
1. Surat menyurat
antarlembaga
2. Laporan keuangan
3. Karangan ilmiah
4. Lamaran pekerjaan
5. Surat keputusan
6. Perundangan
7. Nota dinas
8. Rapat dinas
9. Pidato resmi
10. Diskusi
11. Penyampaian pendidikan
12. Dan lain-lain.
PERBANDINGAN
BAHASA BAKU DAN BAHASATIDAK BAKU.
·
Kalimat baku
·
Kalimat yang secara efektif dapat dipakai untuk
menyampaikan gagasan secara tepat.
·
Tujuannya, agar intonasi tersampaikan secara baik.
BEBERAPA KESALAHAN YANG
MENGHASILKAN KATA TIDAK BAKU:
·
Terpengaruh bahasa daerah
contoh:
Ø Apa kamu sudah makan?
Ø Apakah kamu sudah makan?
Contoh Soal :
45. Atas perhatian Bapak, saya haturkan banyak terima
kasih.
Kalimat tersebut akan menjadi baku bila ditulis menjadi….
a. Atas perhatian
Bapak, saya ucapkan banyak terima kasih.
b. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
c. Atas perhatian
Bapak, saya mengucapkan terima kasih banyak.
d. Atas perhatian
Anda, saya mengucapkan terima kasih.
e. Atas perhatian
Anda, saya ucapkan terima kasih banyak
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
46. Predikat kota Yogyakarta bukan hanya sekedar (1)
kota pelajar dan pariwisata, melainkan gudangnya industri kecil, terutama
kerajinan. Ribuan industri kecil kerajinan berkembang di daerah ini, mulai dari
skala kecil, misalnya souvenir (2) hasil industri rumah tangga hingga skala
besar yang bertaraf (3) internasional. Model-model yang dihasilkan juga sesuai
dengan tren (4) dunia.
Kata tidak baku yang terdapat pada paragraf tersebut ditandai nomor . . . .
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
Jawaban : D
Pembahasan : kota, hasil industri dan dunia merupakan
kata baku sedangkan tren adalah kata serapan.
Menggunakan
ragam bahasa resmi
Ragam bahasa resmi
Ragam bahasa resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana resmi
atau formal, misalnya surat dinas, pidato dan makalah atau karya tulis.
Ciri-cirinya :
1. Digunakan dalam situasi resmi
2. Nada bicara yang cenderung datar
3. Kalimat yang digunakan kalimat lengkap
Ragam bahasa tidak
resmi
Ragam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam
suasana tidak resmi, misalnya surat pribadi dan surat untuk keluarga atau yang
berbentuk lisan, contohnya dalam percakapan sehari-hari.
Ciri-cirinya :
1. Digunakan dalam situasi tidak resmi
2. Sering menggunakan kalimat-kalimat yang tidak lengkap
Contoh soal :
47. Kalimat yang mengandung ragam
bahasa resmi terdapat pada….
a. Hai, mau kemana? Boleh, dong, aku ikut.
b.
Sendiri saja, boleh aku menemanimu?
c. Halo! Ke mana, nih, pagi-pagi?
d. Wah, ngeborong, nih, ya?
e. Pulang dari mana, kok, buru-buru amat?
Kunci Jawaban : B
Pembahasan : karena jawaban yang
lain menggunakan bahasa sehari-hari
48. yang tidak termasuk ragam
bahasa resmi adalah..
a. Jangan gitu dong..
b. Maaf saya tidak tahu
c. Yang terhormat Kepala SMP 4
Jakarta
d. Kami putra-putri bangsa
Indonesia
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena kalimat “Jangan
gitu dong..” bukanlah bahasa resmi
SKL
23
Menyusun
paragraf padu (kohesi dan koherensi)
Paragraf adalah
gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh
gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas ini harus memiliki
keterpaduan bentuk (kohesi) dan keterpaduan makna (koherensi).
Kepaduan Makna (Koherensi)
Suatu paragfraf dikatakan koheren,
apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan
yang lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara
bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang
menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang
membingungkan.
Contoh:
Buku merupakan investasi masa
depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala
seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu
mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak
lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat
elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun
demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi
harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan
proses dan sarana yang kondusif.
Paragraf di atas dikatakan tidak
koherensi karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya
yaitu kalimat yang dicetak tebal.
Keterpaduan Bentuk (Kohesi)
Apabila koherensi berhubungan
dengan isi, maka kohesi atau keterpaduan bentuk berkaitan dengan penggunaan
kata-katanya. Bisa saja satu paragraf mengemukakan satu gagasan utama, namun
belum tentu paragraf tersebut dikatakan kohesif jika kata-katanya tidak padu.
Contoh:
Pada tahun 1997, produksi padi
turun 3,85 persen. Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun
1998. swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita
mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993.
pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Impor beras
meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
Paragraf di atas mengemukakan satu
gagasan utama, yaitu mengenai masalah naik turunnya produksi beras Indonesia.
Dengan demikian koherensi kalimat tersebut sudah terpenuhi, namun paragraf
tersebut dikatakan tidak memiliki kohesivitas yang baik sehingga gagasan
tersebut sulit dipahami. Paragraf tersebut perlu diperbaiki, misalnya dengan
memberikan kata perangkai seperti berikut ini.
Pada tahun 1997, produksi padi
turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras meningkat, diperkirakan
menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada
tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras,
bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun 1994,
neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras
meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
49. (1) Dapat pula dikemukakan
bahwa dalam paragraf yang kohesif tidak terdapat
kalimat yang saling bertentangan. (2) Kohesif bermakna kepaduan. (3) Paragraf
yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antar kalimatnya padu atau
berjalinan erat. (4) Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling mendukung
antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. (5) Lebih jelas lagi
dapat dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak terjadinya
saling mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun dengan
urutan…
A. (2), (3), (5), (4), (1)
B. (1), (3), (5), (4), (2)
C. (5), (3), (2), (4), (1)
D. (2), (4), (5), (3), (1)
E. (2), (3), (4), (5), (1)
Pembahasan:
Untuk mengurutkan paragraf perlu ditentukan kata kunci yang bisa menunjukkan
kita pada urutan kalimat yang tepat. Kata kohesif di kalimat (3) merujuk
pada kata kohesif sebelumnya yang ada di kalimat (2). Frasa kepaduan
itu di kalimat (4) merujuk pada kata padu di kalimat (3). Frasa lebih
jelas lagi di kalimat (5) merupakan penekanan informasi di kalimat (4).
Adapun kalimat (1) merupakan pengulangan dari kalimat (5) yang ditandai dengan
penggunaan frasa dapat pula dikemukakan (pengulangan dapat dikatakan)
dan saling bertentangan (pengulangan saling mengingkari).
Artinya, secara berurutan kalimat itu adalah (2), (3), (4), (5), dan (1)
JAWABAN : E
Bacalah kalimat-kalimat berikut
dengan saksama!
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang
kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu
mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu
pekerjaan.
50. Keempat kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf yang baik dengan
urutan…
a. 3 – 2 – 4 – 1
b. 2 – 3 – 1 – 4
c. 4 – 2 – 3 – 1
d. 1 – 4 – 3 – 2
e. 2 – 4 – 3 – 1
Pembahasan:
Dari keempat kalimat di atas dapat kita tentukan yang menjadi kalimat utama
adalah kalimat (3). Dengan pengembangan paragraf secara deduksi dapat kita
susun sebagai berikut;
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang
kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai
kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik
selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan
suatu pekerjaan.
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
Kata-kata bercetak miring merupakan kata kunci yang mengaitkan antarkalimat
tersebut sehingga dapat disusun menjadi runtut.
JAWABAN : A