Pengertian
wilayah
Menurut
M.M. Fenneman
Wilayah adalah daerah tertentu
dengan bentang lahan yang sejenis dan dapat dibedakan dengan daerah sekitarnya.
Menurut
R.S. Platt
Wilayah adalah daerah tertentu yang
keberadaanya dikenal berdasarkan homogenitas umum, baik atas dasar karakter
lahan maupun hunianya.
Menurut K. Yong
Wilayah adalah wilayah geografis
yang membentuk suatu kesatuan budaya, ekonomi, pemikiran-pemikiran, pendidikan,
rekreasi, dan dapar dibedakan dengan daerah-daeah lain.
Menurut
kelompok kami
Wilayah
adalah suatu daerah yang memiliki ciri khusus yang dapat dibedakan dengan
daerah di sekitarnya.
Konsep
wilayah
Berdasarkan
keadaan alamiah (natural regional)
•
Berdasarkan variasi iklim, terdapat wilayah
tropic, subtropik, sedang, arid (gersang), dan kutub.
•
Berdasarkan tinggi rendahnya permukaan bumi,
terdapat wilayah dataran rendah, dataran tinggi, dan dataran pantai.
•
Berdasarkan persebaran vegetasi, terdapat wilayah
hutan hujan tropis, hutan campuran, hutan musinm, hutan berdaun jarum, tundra,
sabana, dan stepa.
Berdasarkan
tingkat kebudayaan penduduk (cultural region)
•
Apabila wilayah didasarkan suatu kenampakan
disebut generic region, contohnya
areal tebu, areal gandum dan areal padi
•
Apabila wilayah didasarkan ciri-ciri khusus
lokasi dan kekhasannya dibanding wilayah lain, diseut specific region, contoh wilayah Timur Tengah, Amerika Latin, dan
Asia Tenggara. Jadi, dapat dipahami bahwa konsep wilayah adalah konsep dasar
yang penting dalam geografi karena bermanfaat untuk memahami dan menganalisis
interaksi keruangan migrasi manusia, barang dan jasa, serta perubahan-perubahan
yang terjadi sebagai hasil interaksi antara manusia dan alam. Secara umum
konsep wilayah dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu:
•
Berdasarkan hierarki
Hierarki wilayah didasarkan pada berbagai segi,
misalnya ditiniau dari segi ukuran, bentuk, fungsi, atau gabungan dari beberapa
unsur tersebut. Gabungan dari landschafisteil
akan membentuk wilayah yang lebih luas yang disebut landschaft. Gabungan
landcaft akan membentuk landsteil dan gabungan dari landschaftsreil akan
membentuk land.
pada hierarki wilayah dapat dikelompokkan
berdasarkan daya jangkau pelayanan suatu wilayah mulai dari daerah yang
mempunyai jangkauan pelayanan yang sangat terbatas, sedang, dan jauh, contohnya
seperti berikut.
•
Pelayanan barang mulai dari warung, pasar lokal,
sampai pasar induk.
•
Pelayanan kesehatan mulai dari puskesmas
pembantu, puskesmas, sampai rumah sakit.
•
Pelayanan pemerintahan mulai dari desa/kelurahan,
kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai ibukota negara
•
Berdasarkan kategori
Konsep wilayah berdasarkan kategori dapat
dibedakan sebagai berikut.
•
Wilayah bertopik tunggal adalah suatu
wilayah yang keberadaannya didasarkan atas satu topik saja. Contohnya, wilayah
curah hujan, yaitu wilayah yang dibatasi oleh fenomena alam berupa curah hujan
saja.
•
Wilayah bertopik banyak adalah suatu wilayah yang keberadaannya
didasarkan atas beberapa topik yang berbeda untuk tujuan yang lebih luas. Contohnya,
guna mengevaluasi lahan untuk wilayah pertanian, faktor-faktor yang digunakan
meliputi iklim, keadaan tanah, air, dan bentuk lahan.
•
wilayah bertopik gabungan adalah
wilayah yang dibentuk dari gabungan beberapa kriteria dalam suatu topik yang
sama. Contohnya, wilayah iklim (gabungan dari curah hujan, temperatur, tekanan
udara, dan angin).
•
Wilayah total adalah suatu wilayah
yang dalam pembatasannya didasarkan atas semua unsur wilayah. Oleh karena itu,
perwilayahannya bersifat klasik karena juga menggunakan unsur politik sebagai
dasar. wilayah administrasi desa, kecamatan, kabupaten, dan Provinsi.
•
Wilayah campage adalah konsep wilayah yang
didasarkan atas dominannya aktivitas manusia sebagai dasar pernbatats.
c. Berdasarkan tipe
dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
•
Tipe Homogenitas
Tipe wilayah ini sering disebut juga
Homogeneus region, formal region, atau uniform region. Konsep wilayah ini
terbentuk karena adanya kesamaan kenampakan, misalnya iklim, vegetasi, dan
bentuk lahan yang ada dalam wilayah tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun
gabungan beberapa unsur. Wilayah
mempunyai bentuk-bentuk kenampakan penggunaan lahan dengan pola umum dari
aktivitas pertanian, industri, permukiman, perkebunan, dan bentuk penggunaan
lahan lain. Hal yang dipentingkan dalam konsep wilayah formal adalah
identifikasi tentang batas-batas terluar wilayah, dengan mengenali bagian inti
wilayah. Wilayah inti adalah bagian dari suatu wilayah yang mempunyai derajat
diferensiasi paling besar dibandingkan dengan wilayah lain dan umumnya terletak
di bagian tengah.
•
tipe heterogenitas
Tipe wilayah ini sering disebut juga
functional region, organic region, atau nodal region. Dalam konsep ini,
tercermin adanya suatu pola keragaman dalam suatu wilayah. Di dalam batas-
batas tertentu, terbentuk suatu kesatuan hubungan dan pola kebergantungan yang
biasanya terkontrol oleh sebuah titik pusat yang pada hubungan fungsional.
Maka, wilayah seperti ini disebut juga wilayah fungsional. Batas wilayah nodal
adalah sejauh wilayah tersebut mampu memengaruhi daerah di sekitarnya sehingga
tercipta interaksi yang maksimal.
Ciri-ciri konsep wilayah berdasarkan
wilayah fungsional Terdapat empat unsur penting dalam suatu konsep wilayah
berdasarkan wilayah fungsional :
a) Adanya arus barang, ide/gagasan
dan manusia
b) Adanya node (pusat) yang menjadi
pusat pertemuan arus tersebut secara teroganisir
c) Adanya wilayah yang makin luas
d)Adanya jaring-jaring rute tempat
berlangsung tukar menukar
3. Perwilayahan (Regionalisasi)
Perwilayahan adalah usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi dalam
lingkup tertentu dan untuk tujuan tertentu. Hal ini disebabkan lokasi-lokasi di
permukaan bumi jumlahnya sangat banyak sehingga diperlukan usaha untuk
menyederhanakan informasi menurut kriteria tertentu guna tujuan tertentu agar
lebih efisien dan ekonomis. Contohnya, pembagian wilayah berdasarkan iklim
sangat berguna untuk mengetahui persebaran hewan dan tumbuhan. Perwilayahan
dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan,
antara lain sebagai berikut.
a. Memisahkan sesuatu yang berguna dan yang kurang berguna.
b. Mengurutkan keanekaragaman kondisi permukaan bumi.
c. Menyederhanakan informasi dari berbagai gejala di permukaan bumi yang sangat beragam.
d. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi di permukaan bumi.
b. Mengurutkan keanekaragaman kondisi permukaan bumi.
c. Menyederhanakan informasi dari berbagai gejala di permukaan bumi yang sangat beragam.
d. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi di permukaan bumi.
Tujuan perwilayahan adalah sebagai berikut:
1) Menyebarkan dan meratakan pembangunan sehingga dapat
menghindari adanya pemusatan kegiatan.
2) Menjamin keserasian dan koordinasi terhadap berbagai kegiatan pembangunan yang ada di tiap-tiap daerah.
3) Memberikan pengarahan kegiatan pembangunan, tidak saja kepada aparatur pemerintah di pusat atau daerah, tetapi juga kepada masyarakat dan para pengusaha.
2) Menjamin keserasian dan koordinasi terhadap berbagai kegiatan pembangunan yang ada di tiap-tiap daerah.
3) Memberikan pengarahan kegiatan pembangunan, tidak saja kepada aparatur pemerintah di pusat atau daerah, tetapi juga kepada masyarakat dan para pengusaha.
Perwilayahan dilakukan
dengan tiga metode yaitu:
a. Penyamarataan
(generalisasi) wilayah adalah usaha membagi permukaan bumi menjadi beberapa
bagian. Generalisasi dilakukan dengan cara mengubah atau menghilangkan
faktor-faktor tertentu yang dianggap kurang penting atau tidak relevan.
Pengubahan atau penghilangan itu dimaksudkan untuk menonjolkan karakter- karak
tertentu untuk melakukan generalisasi wilayah dan perlu memperlihatkan skala
peta yang digunakan dan tujuan dilakukannya generalisasi wilayah. Skala peta
merupakan komponen yang paling penting dalam peta dan sangat memengaruhi
derajat generalisasi wilayah tertentu. Akibat penggunaan peta dengan skala yang
berbeda adalah sebagai berikut.
1) Makin besar skala yang
digunakan (makin detail kenampakan yang
diamati), makin kecil derajat generalisasi wilayah yang dilakukan.
2) Makin kecil skala Peta yang digunakan (makin urnum kenampakan yang diamati), makin besar dérajat generalisasi yang dilakukan.
2) Makin kecil skala Peta yang digunakan (makin urnum kenampakan yang diamati), makin besar dérajat generalisasi yang dilakukan.
Tujuan perwilayahan memengaruhi derajat generalisasi.
b. delimitasi dalam penyamarataan wilayah
Delimitasi adalah cara-cara penentuan batas terluar suatu wilayah
untuk tujuan tertentu. dalam generalisasi wilayah, delimitasi dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu delimitasi secara kualitatif dan delimitasi secara
kuantitatif.
Delimitasi kualitatif merupakan cara penentuan batas terluar suatu
wilayah berdasarkan kenampakan-kenampakan yang dominan pada suatu tempat. Di dalam
konsep ini, yang ditekankan bukan batas-batas wilayah, melainkan inti wilayah
tersebut. Hal itu disebabkan wilayah tersebut merupakan bagian yang dianggap
mewakili wilayah yang bersangkutan.
Delimitasi kuantitatif adalah cara penentuan batas wilayah berdasarkan
ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif. Ukuran- ukuran tersebut diambil dari
data yang terkumpul kemudian digambarkan ke dalam peta sehingga memberikan
gambaran persebaran data tersebut secara keruangan.
c. Klasifikasi wilayah
klasifikasi wilayah adalah usaha untuk meggolongkan wilayah secara
sistematis kedalam bagian-bagian tertentu.
Klasifikasi wilayah
mempunyai dua tujuan utama yaitu:
1) Perbedaan jenis dalam
klasifikasi wilayah
Perbedaan jenis sangat
diperlukan untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik suatu wilayah,
Contohnya klasifikasi yang mendasarkan pada persebaran tata guna lahan dengan
karakteristiknya masing-masing.
2) Perbedaan tingkat dalam klasifikasi wilayah
Guna membuat perbedaan tingkat dalam klasifikasi wilayah dapat
dilakukan dengan menggunakan dua Metode interval dan metode hierarkis.
a) Penggunaan metode
interval harus memperhatikan parameter-parameter kelas yang digunakan sebagai
dasar penggolongan .Makin banyak kclas yang pcnggolongan.
b)
metode hierarkis Dalam metode ini tiap-tiap kelas mempunyai hubungan dengan
kelas-kelas di bawahnya atau di atasnya.
4.
Perwilayahan Wilayah Formal dan Fungsional
Perwilayahan adalah suatu proses delineasi
(pembatasan) suatu wilayah.
Metode perwilayahan :
a) Perwilayahan wilayah formal Tujuan
perwilayahan formal adalah untuk mengetahui wilayah yang bersifat honiogen
(seragam). Teknik yang digunakan untuk pendelineasian wilayah formal adalah
metode nilai bobot indeks. Metode nilai bobot indeks digunakan untuk
mendelineasi wilayah berdasarkan lebih dari satu kriteria.
b) perwilayahan wilayah funsional Pembatasan
suatu wilayah fungsional menyangkut pengelompokan beberapa unit wilayah yang
memiliki tingkat kepentingan hubungan. Dengan demikian, wilayah fungsional
lebih menekankan pada arus hubungan dengan titik pusat. Ada dua pendekatan
untuk menentukan perwilayahan fungsional. Pertama, analisis aliran barang yang
menekankan pada apa yang orang kerjakan. Kedua, analisis gravitasi, berdasarkan
pada observasi teoretis tentang apa yang mungkin orang lakukan.
5.
Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis
a) fenomena geografis fenomena geografis di permukaan bumi muncul akibat interaksi antara
manusia dan lingkungannya. Interaksi itu menimbulkan bentang alam dan bentang
budaya,peranan manusia dalam interaksi sangat menonjol.
b) mengembangkan sebuah wilayah. Proses
perencanaan ini terdiri atas beberapa tahap sebagai berikut.
1)
Identifikasi wilayah-wilayah potensial di daerah-daerah luar Jawa yang memenuhi
persyaratan minimum. Misalnya, tingkat kesuburan tanah memadai dengan
kelerengan maksimum 8%.
2)
Identifikasi bagian-bagian wilayah berdasarkan hasil analisis tingkat
aksesibilitas.
3)
Perumusan perancangan umum. yaitu untuk 20 tahun berdasarkan hasil yang dikelompokkan
menurut konsep struktur pengembangan wilayah/satuan wilayah pcngernbangan
dalarn optimasi program 20 tahun.
4)
Perumusan program tahunan berdasarkan hasil dan sasaran program transmigrasi.
5)
penyesuaian foto udara skala 1:20.OOO berdasarkan hasil pada nomor 4.
6)
Penyusunan rencana pendahuluan permukiman berdasarkan hasil pada nomor 5,
sesuai standar tata permukiman I
7) Penyediaan topograifi detai berskala 1:2.000 hingga berdasarkan
hasil pada nomor 6,
8) penyelesaian rencana tata permukiman detai berdasarkan hasil
yang dicapai
6. Wilayah pusat pertumbuhan di indonesia
Bappenas membagi wilayah di indonesia menjadi empat pusat
pertumbuhan yaitu wilayah A sampai D. Masing-masing wilayah dibagi lagi menjadi
beberapa wilayah pembangunan.
tabel 4.1 Wilayah Pusat pertumbuhan di Indonesia
No.
|
Regional
|
Pusat
Pertumbuhan
|
Wilayah
|
Daerah-daerahCakupan
|
1.
|
A
|
Medan
|
I
|
Aceh dan
Sumatera Utara, pusatnya di medan
|
II
|
Sumatera
Barat, Riau, danKepulauan Riau, pusatnya di Pekanbaru
|
|||
III
|
Jambi, sumatera
Selatan
|
|||
2.
|
B
|
Jakarta
|
IV
|
Lampung,
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Di Yogyakarta, pusatnya di
Jakarta.
|
V
|
Kalimantan
barat, pusatnya di Pontianak
|
|||
3.
|
C
|
Surabaya
|
VI
|
JawaTimur,
dan Bali, pusatnya di Surabaya
|
VII
|
Kalimantan
Tengah, Kalimantan timur,dan Kalimantan Selatan, pusatnya di Balikpapan
danSamarinda
|
|||
4.
|
D
|
Makassar
|
VIII
|
NTB, NTT,
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara, pusatnya di Makasar
|
IX
|
Sulawesi
Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo pusatnya di Manado
|
|||
X
|
Maluku,
Maluku Utara, dan Papua, pusatnya di Sorong
|
Pembagianwilayahsepertiinibermanfaatuntukmencapaipembangunan
yang serasidanseimbang, baikantarsektor di
dalamsuatuwilayahpembangunanmaupunantarwilayahpembangunan.
7. PusatPertumbuhanAntarPulau di Indonesia
a.PulauJawa
Pengembangan wilayah di Pulau Jawa perlu dioptimalkan antara lain
dengan cara intensifikasi pertanian, pengolahan sumber daya alam seoptimal
mungkin, dan memerhatikan kelestarian lingkungan, memperbanyak usaha-usaha
bidang industri untuk memperluas tenaga kerja, mengurangi arus urbanisasi,
meningkatkan transmigrasi ke luar Pulau Jawa, dan lain-lain.
b. Pulau Sumatera
Pulau Sumatera kaya akansumber-sumber mineral
yang bernilaiekonomitinggi, sepertibatu bara, nikel, timah, danminyakbumi.
Sumatera dijulukipulauminyakkarena 55, 1%
produksiminyaknasionaldihasilkandaripulauini. Pulau-pulaukecil lain di
sekitarPulau Sumatera memilikipotensi yang besar, di antaranyaPulau Bangka,
Belitung, Lingga, danSingkep.
c. Pulau Kalimantan
PengembanganwilayahPulauKalimantan antara lain
denganekstensifikasipertaniandanpengolahansumberdayalamseoptimalmungkin,
misalnyapengolahankayu. Penebangankayuhutanharusmempertimbangkankelestarianlingkungan.
Usaha pengembanganlainnya,yaitupeningkatanindustrikecil.peningkatanIndustribesar,
peningkatanperekonomianrakyat, dan lain-lain.
d.pulau Sulawesi
Usaha pengembanganwilayahdilaksanakandenganpeningkatanpembangunanpertanian,
peningkatan industry kecildanbesar, peningkatanperekonomianlautdan lain-lain.
e. Pulau Bali
usahapembangunanwilayah yang
utamameningkatkankepariwisataan, intensifikasipertanian,
meningkatkanindustrikecil, peningkatanperikananlaut, dan lain-lain
f. Pulau Papua
Usaha pengembanganwilayah di Pulau Papua
yaitupembukaanjalurdarat, pemekaranwilayahprovinsidankabupaten,
pembangunanpertaniandanperikanan, pertambangan, pengolahankayuhutan,
peningkatanindustrikecil, danpeningkatanpariwisataalam.
8. PengaruhPusatPertumbuhan
a.
pengaruhterhadappemutusandanpersebaransumberdaya
Hadirnyapusat-pusatpertumbuhanakanmenarikjumlahtenagakerja
yang banyak, migrasipendudukdaridesakekotabesarmaupunkecil di Indonesia yang
selalumeningkattiaptahunnyamenunjukkanpesatnyapertumbuhankota.
b.
pengaruhterhadapperkembanganekonomi
Terbukanya peluang kerja di berbagai
sektor dan adanya gerakan arus barang akan membawa dampak terhadap
transportasi, perhubungan, perdagangan, perkantoran, dan jasa.
c.
Pengaruhterhadapperkembangan social masyarakat
1)memotivasimasyarakat untukmemilikipengetahuan, keterampilan, dan
kesiapan menghadapi perubahan sosialbudaya.
2) Menyebabkan akulturasi
dan asimilasi nilai budaya akibat mobilitas penduduk, baik yang melalui migrasi
maupun pertambahan alami dari berbagai latar belakang budaya.
3) Membuka arus informasi dan
komunikasi yang akan mempercepat pertumbuhan daerah tersebut.
4) Membuka lapangan pekerjaan yang
banyak dan luas sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat dan status sosial
mereka.
5) Melatih masyarakat untuk mengatur
waktu. disiplin, bersikap hemat, serta menyeleksi antara kebutuhan primer dan
sekunder supaya tidak terpengaruh oleh tuntutan barang dan jasa yang berlebihan.
9. Kesatuan
Wilayah Industri
pemerintahmembentukkesatuanwilavahindustridenganurutansebagaiberikut.
1 ) Wilayah PusatPertumbuhanindustri
(WPPI) adalahsuatubentangalam yang terdiriatasbeberapadaerah yang
berpotensiuntuktumbuhdanberkembangnyakegiatanindustrisertamemilikiketerkaitanekonomi
yang bersifatdinamiskarenadidukungolehsistemperhubungan yang mantap.
2) Zona industri,
ialahwilayah di dalarn WPPI yang
memilikidayaikatspesialdalamkegiatanekonomipadaumumnyadankegiatanindustrikhususnya,
dalambatasanjaraktertentu.
3) Kawasanindustri,
ialahkomplekstertentubagiberbagaiindustridasar yang
berperansebagaipendorongpertumbuhan zona industri.
Kegiatanindustrikecilterdapat di dalamatau dl di luarkawasanindustri.
4)
Lingkungan/permukimanindustrikecil, adalahwilayah target
berlangsungnyakegiatanindustrikecil.
5) Sentra industrikecil,
merupakanpusatdalamkegiatanindustrikecil Indonesia dibagimenjadi 8 WPPI
denganpotensiberikut.
1) WPPI Sumatera
bagianutara, berlandaskanpadapotensisumberdayaalam.
2) WPPI Sumatera
bagianselatan (termasukBanten), berlandaskanpadapotensiekonomibatu bara, minyakbumi.
timah, dan mineral industri, seperti kaolin dankapur.
3) WPPI Jawadan Bali
(tanpaBanten), berlandaskanpadaprasarana yang baik,tenagakeria yang terampil,
sumberenergi, dansistempertanian yang maiu.
4) WPPI Kalimantan bagiantimur,
berlandaskanpadapotensi gas danbatu bara.
5) WPPI Sulawesi, berlandaskanpadapotensipertanian,
perikanan, nikel, aspal, kapur. dankayu.
6) WPPI Batamdan
Kalimantan Barat, berlandaskanpadaletak yang strategis, potensihasilhutan,
dancadangan gas alam.
7) WPPI Indonesia
Timurbagianselatan. berlandaskanpotensisumberdayaalam, budaya,dantenagaterampiluntukindustrikecil.
8) WPPI Indonesia
Timurbagianutara. berlandaskanpadapotensihasillaut, hutan, dan mineral.
Tujuanpembangunankawasanindustriadalahuntukmempercepatpertumbuhanindustri,
memberikemudahanbagikegiatanindustri, danmendorongpercepatankegiatanindustri.
Klo dia dipandang keberagaman dalam bentang alam gmn
BalasHapusmasuk kedalam wilayah nodal sebab adannya keragaman atau heterogenitas pada karakteristik yang ada pada wilayah tersebut
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDesa yang sudah maju, biasanya memiliki tata ruang desa yang rapi dan asri, serta dilengkapi deretan rumah dan pepohonan di Sisi kanan kiri jalan. Masing-masing rumah biasanya memiliki pekarangan yang cukup luas. Sehingga tidak aneh, Bila jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya cenderung tidak rapat dan terlihat jarang-jarang. Di sebagian wilayah
BalasHapusdi Indonesia, juga terdapat desa-desa atau pemukiman penduduk yang berada di atas permukaan air sungai. Penduduk yang tinggal di desa dengan pola seperti ini biasanya membangun rumah tempat tinggalnya diatas rakit-rakit
Mksud dari memisahkan sesuatu yg berguna dengan yg tidak berguna itu contohnya apa yaa?
BalasHapus