LAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA 1
MENGUKUR PANJANG
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Semester 1A
Nama
Npm
1.
Andro
Catur Mahardika 1653053027
2.
Desti
Marliani 1613053022
3.
Mawarni
Letare Cronika Hutagalung 1613053004
4.
Nabila
ayu 1613053050
5.
Ratnawati 1613053005
6.
Santi
Indra Bulan 1613053062
Tanggal Praktikum
: Senin, 10 Oktober 2016
I. Tujuan Praktikum : Untuk mengukur besaran panjang dengan berbagai alat ukur panjang.
II. Alat dan bahan :
1.
Mistar
centimeter
2.
Mistar
milimeter
3.
Jangka
sorong
4.
Tembaga
5.
Kertas
6.
Kelereng
7.
Tabung
reaksi
8.
Kaleng
9.
Bola
(roll on)
III. Teori Dasar :
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu, di
dalam fisika,kita biasanya melakukan
pengamatan yang diikuti dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum
tidaklah lengkap bila tidak dilengkapi dengan data kuantitatif yang didapat dari hasil
pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, bila kita dapat mengukur apa yang
sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita menghetahui
apa yang sedang kita bicarakan itu. (ulfahrahardi, 2011)
pengamatan yang diikuti dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum
tidaklah lengkap bila tidak dilengkapi dengan data kuantitatif yang didapat dari hasil
pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, bila kita dapat mengukur apa yang
sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita menghetahui
apa yang sedang kita bicarakan itu. (ulfahrahardi, 2011)
Sedangkan arti dari pengukuran itu
sendiri adalah membandingkan sesuatu yang sedang
diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuaan. Pada umumnya, sesuatu yang dapat diukur memiliki satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut besaran. (ulfahrahardi, 2011)
diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuaan. Pada umumnya, sesuatu yang dapat diukur memiliki satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut besaran. (ulfahrahardi, 2011)
Untuk mengukur panjang
benda, terdapat barmacam-macam alat ukur. Pengukuran
panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Untuk mengukur panjang
suatu benda, dalam kehidupan sehari-hari kita biasanya menggunakan mistar atau
penggaris. Terdapat beberapa jenis mistar sesuai dengan skalanya. Ada mistar yang
skala terkecilnya mm (mistar milimeter) dan ada mistar yang skala terkecilnya
cm (mistar centimeter). Mistar yang sering kita gunakan biasanya adalah mistar
milimeter. Dengan kata lain, mistar itu mempunyai skala terkecil 1 milimeter
dan mempunyai ketelitian 1 milimeter atau 0,1 cm.
Untuk melakukan pengukuran yang
mempunyai ketelitian 0,1 mm diperlukan jangka
sorong. Jangka sorong mempunyai fungsi-fungsi pengukuran, yaitu: Pengukuran panjang bagian luar benda. Pengukuran panjang rongga bagian dalam benda. Pengukuran kedalaman lubang dalam benda. Jangka sorong sendiri mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
Rahang yang tetap (biasa disebut rahang tetap), memiliki skala panjang yang disebut
skala utama. Rahang yang dapat digeser-geser (disebut rahang geser), yang memiliki skala pendek yang disebut nonius atau vernier. Rahang tetap terdapat skala-skala utama dalam satuan cm dan mm. Sedangkan pada rahang geser terdapat skala pendek yang terbagi menjadi 10 bagian yang sama besar. Skala inilah yang disebut sebagai nonius atau vernier. Panjang 10 skala nonius itu adalah 9 mm, sehingga panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm. Jadi selisih antara skala nonius dan skala utama adalah 0,1 mm.atau 0,01 cm. Sehingga dapat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm. (ulfahrahardi, 2011)
sorong. Jangka sorong mempunyai fungsi-fungsi pengukuran, yaitu: Pengukuran panjang bagian luar benda. Pengukuran panjang rongga bagian dalam benda. Pengukuran kedalaman lubang dalam benda. Jangka sorong sendiri mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
Rahang yang tetap (biasa disebut rahang tetap), memiliki skala panjang yang disebut
skala utama. Rahang yang dapat digeser-geser (disebut rahang geser), yang memiliki skala pendek yang disebut nonius atau vernier. Rahang tetap terdapat skala-skala utama dalam satuan cm dan mm. Sedangkan pada rahang geser terdapat skala pendek yang terbagi menjadi 10 bagian yang sama besar. Skala inilah yang disebut sebagai nonius atau vernier. Panjang 10 skala nonius itu adalah 9 mm, sehingga panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm. Jadi selisih antara skala nonius dan skala utama adalah 0,1 mm.atau 0,01 cm. Sehingga dapat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm. (ulfahrahardi, 2011)
IV. Cara Kerja :
1.
Mengukur
panjang batang tembaga dan kertas
a)
Ukur panjang batang tembaga dengan
mistar sentimeter
b)
Letakan batang tembaga diatas bidang
datar
c) Tempelkan
penggaris atau mistar tersebut pada benda yang akan diukur panjangnya. Titik
nol pada penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda yang
diukur.
d)
Nilai
ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang
bertepatan dengan ujung akhir panjang benda.
e)
Ulangi
dengan 5 kali pengukuran
f)
Tuliskan
data yang didapat kedalam tabel pengamatan
g)
Gantilah
mistar centimeter dengan mistar milimeter lalu ulangi langkah a sampai f.
h)
Lakukan
hal yang sama untuk mengukur panjang buku
2.
Mengukur diameter Kelereng dan bola (roll on)
a)
Geserlah
rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
b)
Letakkan
benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
c)
Geserlah
rahang geser kekiri, sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang
d)
Catatlah hasil pengukuran pada tabel data
e)
Lakukan pengkuran oleh
orang yang berbeda
f)
Lakukan 5 kali
pengukuran
g)
Lakukan hal yang sama
untuk mengukur diameter bola( roll on)
3.
Mengukur kedalaman tabung reaksi dan kaleng
a)
Letakkan tabung
yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
b)
Putar jangka
(posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang
akan diukur dalamnya.
c)
Geserlah rahang
geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
d)
Catatlah hasil pengukuran anda kedalam tabel data.
e)
Lakukan pengukuran oleh orang yang
berbeda
f)
Lakukan hal yang sama untuk mengukur
kedalaman kaleng
4.
Mengukur diameter dalam tabung reaksi dan kaleng
a)
Geserlah rahang
geser jangka sorong sedikit kekanan.
b)
Letakkan benda yang akan
diukur, sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda tersebut
c)
Geserlah rahang
geser kekanan, sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam
benda/cincin yang diukur
d)
Catatlah hasil pengukuran anda kedalam tabel data.
e)
Lakukan pengukuran oleh orang yang
berbeda
5.
Mengukur diameter luar tabung reaksi dan kaleng
a) Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan
sehingga benda yang akan diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
b) Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua
rahang.
c) Geserlah rahang geser kekiri, sehingga
benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang
d)
Catatlah hasil pengukuran pada tabel data
e)
Lakukan pengkuran oleh
orang yang berbeda
f)
Lakukan 5 kali
pengukuran
6.
Mengukur tebal buku
a)
Geserlah
rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
b)
Letakkan
benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
c)
Geserlah
rahang geser kekiri, sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang
d)
Catatlah hasil pengukuran pada tabel data
e)
Lakukan pengkuran oleh
orang yang berbeda
f)
Lakukan 5 kali
pengukuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar